Mereka berdua kembali menikmati es degan yang telah mereka pesan, mereka juga membeli camilan.
"Aku kasih tahu kamu satu hal, Akbar," ujar Hayati.
"Mau kasih tahu tentang hal apa?" tanya Akbar.
"Cobalah untuk memahami wanita dengan perasaanmu, jangan dengan pokiranmu. Sebab wanita itu perasaannya cenderung lebih kuat dibandingkan logikanya," jawab Hayati.
Akbar hanya menganggukkan kepalanya, dia sedikit paham dengan apa yang dikatakan oleh Hayati. Merekapun pergi dari tempat itu, saar es degsn mereka telah habis. Akbar kembali melajukan sepeda motornya, hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah Hayati.
"Kamu tidak mau mampir dulu, Akbar?" tanya Hayati.
"Aku rasa tidak usah, aku harus mengerjakan sesuatu," jawab Akbar.
Akbar pun pulang, sedangkan Hayati masuk ke dalam rumahnya dan menyapa Hana. Hana lagi-lagi meledek Hayati, karena memang dirinya melihat dari jendela saat Akbar berbicara dengan Hayati.