CERITA DI TOKYO JEPANG ....
Kami memutuskan untuk istirahat soalnya ketika tiba di Tokyo pukul 8 malam. Tentu saja setelah kami makan malam yang di siapkan secara khusus. Kami makam malam serelah Akio pergi ke rumahnya tidak menginap di hotel bersama kami. Kita di bawa ke ruangan khusus masih di lantai yang sama dengan kamar yang di tempati. Di sana sudsh ada prasmanan berbagai menu Internasional.
Para pelayan hotel dengan ramah melayani kami, pemandangannya sama dengan di kamar yaitu kota Tokyo.
"Gue rasa ini liburan yang menyenangkan! dan luar biasa kali ini !" ujar Michelle. Di angguki yang lain. Sedang aku dan saudaraku yang lain hanya tersenyum saja. Karena kami sudah sering seperti ini. Bila ada sesuatu maka kami datang bergerombol, ha ... ha ...! udangan satu tapi yang datang banyak. Semua bergiliran mengundang dan datang, entah ulang tahun, pernikahan dan lainnya, pokoknya selalu datang bersama.
Kami makan dengan saling mengobrol dan santai, menikmati makanan yang memang enak sekali. Dan kami berterima kasih kepada staf hotel dan kokinya. Kami membungkuk di mereka pun membalasnya. Setelah itu kami istirahat di kamar masing-masing,
Keesokan paginya kami sarapan dengan sajian makanan khas jepang. Ada sebagian dari kami yang tak bisa menggunakan sumpit. Tapi hatus di akui memang enak sekali makanannya.
"Kita akan kemana sekarang ?" tanya Sarah. Semua menggeleng.
"Kita tunggu Akio saja !" ujar Zalena, semua setuju. Karena kita kesini di undang Akio untuk menghadiri pernikahan saudaranya. Jadi Akio sebagai tuan rumah yang menentukan mau kemana kita.
Selesai sarapan kami menunggu di lobby yang mewah dan tak lama dia pun datang dan meminta maaf karena terlambat datang. Kami mengerti dan tak keberatan.
"Mau kemana kita sekarang ?" tanyanya.
"Terserah, lo kan yang tuan rumahnya !" ujar Alena. Akio mengangguk, memang begitu yang tuan rumah akan mengajak tamunya.
Kami pun sudah berada di dalam bis. Menurut Akio, pernikahannya akan di langsungkan lusa malam, sebenarnya dari pagi, akan di langsungkan di gereja. Lalu malamnya pestanya di sebuah klub mewah milik saudara sepupunya, Dan di sana private, untuk teman dan kerabat dekat. Sebenarnya setelah menikah pun ada pesta juga, yang diadakan di sebuah hotel lain tapi tak disini. Semua mengangguk.
Jalan-jalan kali ini sebenarnya standar turis yang datang ke Tokyo Jepang. Tokyo Tower, Ginja, Harajuku, Rapponggi Hills atau objek wisata kota dalam kota, ada hotel, apartemen, mall, pusat perkantoran dan lainnya. Dan di salah satu Hotel di sana yang akan menjadi resepsi pernikahan saudara sepupunya setelah resmi menikah di Gereja. Kemudian kami menuju ketempat terkenal lainnya yaitu Shibuya Crossing atau persimpangan jalan yang paling terkenal di Jepang. Lalu makan siang di Tstujiki fish market, dengan makan Sushi yang terkenal di sana, apa lagi di sini adalah tempat penjualan ikan terkenal.
Setelah puas, kami menuju sebuah kuil terkenal di kota Tokyo yaitu Meiji Jingu Shirine. Dan terakhir kami ke Tokyo Imperial Palace atau kediaman resmi dari Kaisar Jepang. Setelah puas kami pun kembali ke hotel untuk istirahat. Sorenya kami memutuskan ke pemandian air panas di lantai 3, memang bukan alami tapi tetap ada di sini. Ada dua satu untuk lelaki dan perempuan. Ada kamar mandi untuk bilas juga, ruangan berjendela kaca tapi dari luar tak akan terlihat ke dalam. Tapi dari dalam ke luar sangat jelas pemandangannya. Ada tiga kolam, dengan tingkat panas yang berbeda-beda.
Dari hangat, sedang dan agak panas. Menurut Akio dia akan mengajak kami ke sebuah pemandian air hangat alami di sebuah pegununangan di salah satu kota di Jepang. Yaitu gunung Fuji. Disana keluarga mempunyai sebuah hotel Onsen yang terkenal dan terbaik di jepang. Untuk datang ke sana tidak mudah, karena bukan untuk umum tapi private tamu yang sudah mendaftar. Konon untuk menginap dan reservasi di sana permalamnya di bandrol 500 ribu sampai 1 juta yen Jepang, tapi itu khusus keluarga, atau bisnis.
Harga itu sudah termasuk, hotel, makan, dan pijat khusus. Dan tentu saja Onsen sebagai utamanya ada 5 tipe Onsen di sini, ada private, berendam sendiri atau berdua di sebuah balkon menghadap gunung Fuji langsung. Onsen lelaki dan perempuan dengan pemandangan hutan dan sungai. Dan di dalam ruangan. Itu yang di ceritakan oleh Akio. Kami pun menjadi penasaran.
Untuk Onsen buatan ini cukup menyenangkan, kami tak ingin lama-lama berendam, takut pingsan. Setelah semua selesai dan mandi. Di kamar sudah tersedia kimono dan Yukata buat lelaki atau perempuan. Akan ada pelayan hotel yang akan membantu kami memakaikannya. Yukata akan di pakai makan malam dan jalan-jalan. Sedang Kimono, khusus untuk acara pernikahan besok, di gereja. Jadi katanya, hanya calon pengantin yang menggunakan baju pernikahan moderen sementara undangan khusus harus menggunakan baju Kimono. Dan itu hadiah untuk kami, artinya boleh di bawa pulang.
"Anda cantik sekali nona !" puji pelayan yang membantu memakaikan Yukata kepadaku. Aku menatap di cermin. Yukata yang berwarna biru bermotif bunga memang bagus.
"Terima kasih! tapi kurasa yang lain juga begitu !" jawabku tersenyum.
"Nona itu kan Miss Las Vegas di acara pemilihan Miss Teen itu kan ?" tanyanya, aku tertegun dan mengangguk.
"Anda menontonnya ?" aku balik bertanya dia mengangguk agak menunduk kepalanya.
"Astaga, aku pikir hanya di tayangkan di Amerika saja! ternyata di seluruh dunia juga ya? termasuk Jepang !" kataku tak percaya.
"Aku rasa begitu Nona !" ujarnya tersenyum.
"Aku dengar Miss World tahun depan akan di adakan di Jepang ?" tanyanya, aku mengangguk.
"Wah, anda ikut juga nona ?" tanyanya.
"Tentu, saja yang berkulit hitam itu bernama Martina! dia pemenang utama Miss Teen! makanya dia akan mengikuti Miss Universe, katanya sih di Thailand! sedang aku juara 1 Miss Teen di ikutkan ke Miss World !' jelasku.
"Mudah-mudahan nona menang !" katanya.
"Loh bukannya anda harus mendukung Miss Japan ?" tanyaku heran dan tersenyum. Dia malu.
"Tapi terima kasih ya! dan sama-sama bisa maauk 5 besar! dan soal juara itu di serahkan ke juri, mau menang atau tidak tak masalah !" kataku.
"Tapi, aku yakin nona yang menang !" ujarnya tersenyum.
"Amin !" jawabku, dan selesai sudah akhirnya semuanya dan aku ucapkan terima kasih. Dia pun pamitan pergi, aku memberinya tip, tapi di tolak.
"Tidak apa-apa !" kataku, akhirnya dia berterima kasih dan keluar kamar. Aku pun bersiap untuk makan malam dan aku keluar dari kamar, ternyata bertemu dengan yang lainnya.
"Waw ... cantiknya !" puji mereka.
"Ayolah kalian juga kan !" kataku tertawa, semua pun tersenyum mengangguk. Kami pun berfoto bersama.
"Cherr !" sambil mengangkat dua jari berbentuk V .
Para lelaki pun terlihat ganteng dengan yukata untuk cowok, ada berwarna hitam, dan coklat. Kami akan makan malam di luar dan ketika di lobby semua para tamu memperhatikan kami semua bagai parade para gadis jepang dengan pakaian tradisional.
-----------------------
Akio pun sudah menunggu, dia juga menggunakan pakaian yang sama. Kali ini dia ikut naik bis.
"Kali ini kita akan makan .... Ramen !" serunya. Dan semua pun bersorak. Yap tak lengkap rasanya kalau ke Jepang kalau tak makan Mie Ramen khas sini. Akio mengajak ke restoran mie Ramen yang konon sudah empat generasi loh! dan sekarang generasi kelima, restoran ini yang paling enak dan terkenal di Tokyo Jepang.
Restorannya berciri khas tradisional Jepang. Dan tak jauh dari sini ada Harajuku. Waktu kemarin tak sempat belanja jadi kami akan kesana setelah selesai makan mie Ramen. Dan ternyata enak dan lezat sekali rasanya. Kami makan dengan lahap. Setelah selesai kami ucapkan terima kasih kepada kokinya. Dia pun menghormat kepada Akio. Rupanya restoran itu hanya buka untuk kami. Dan di tutup untuk umum, tentu saja karena kami kan banyak, hampir 30 orang lebih.
Dan rupanya mereka kenal dengan kami para Miss Teen Amerika. Aku pun menjelaskan kalau acara kita di siarkan ke seluruh dunia, teman-temanku terkejut dan mereka punya pikiran yang sama. Acara itu untuk Amerika saja ternyata tidak begitu. Kami pun berfoto bersama. Dan memberikan tanda tangan kami semuanya. Para staf dan koki pun berterima kasih.
Setelah itu kami menuju Harajuku, siapa tak kenal tempat ini. Pusatnya gaya fashion anak muda Jepang terutama Tokyo. Mereka kerap tampil berani dengan berbagai aksesoris yang beraneka warna dari Cosplay yang meniru Anime, Lolita dan lain sebagainya.
Aku mejadi teringat ketika melihat album foto papa ketika masih sekolah di Planet Central Point. Aku kaget melihat papa bercosplay ria kadang memakai pakaian wanita atau karakter Anime. Aku tertawa waktu melihat itu, karena lucu.
"Kok papa, mau sih melakukan itu ?" tanyaku heran. Papa hanya tertawa.
"Papa di ajak temen ya udah ikut aja! papa juga tak menduga kok ada ya? yang beginian di planet Central! ternyata mereka berasal dari planet Bumi semua dan jelas saja, suka anime dan budaya Jepang! apa lagi kebanyakan cewek dan ingin ada lelakinya! sebenarnya tak apa-apa sih itu kan ekpresi seni kita sendiri! pada dasarnya kita ini pemalu, mungkin dengan bercosplay mereka bisa membuat lebih berani memperlihatkan kemampuan diri mereka walau itu hanya topeng !" jelas papaku, aku mengangguk.
Begitulah akhirnya aku tahu tentang anime, cosplay dan lainnya. Kini ketika berada di Harajuku, aku sangat senang sekali.
"Kok lo senang sih dengan yang cosplay-cosplay? tahu juga tentang anime dan lainmya !" Tanya Alena, Akio senyum saja. Aku menjelaskan alasan suka.
"Serius? papa lo keren !" seru Akio yang memang suka comic Jepang dan anime. Bukan hanya kami yang tertarik kepada mereka. Sedang mereka juga tertarik dengan keadaan kami para bule memakai Yukata. Kami pun berfoto selfi dengan mereka.
Setelah itu kami menuju ke sebuah mall yang tak jauh dari situ. Semua bsgus-bagus dan mengikuti trend atau membuat trend baru? tapi semua suka, karena pakaiannya fashionable bisa di padu padankan dengan apa aja. Dari warna, jenis dan aksesoris. Soal harga lumayan lah, tidak mahal tapi juga tidak murah. Aku tertarik baju untuk gaya sehari-hari, dari rok, kaos, celana dan lain-lain. Albett pun juga memilih yang sama tapi di bagian lelaki dan sepetimya yang lain pun begitu juga, Nah yang jadi masalah adalah, size orang bule itu berbeda dengan orang Jepang kan atau Asis ? satu hal lagi kami semua memakai Yukata ! jadi tak bisa mencobanya, ya di kira-kira saja deh, ha ... ha ... !
Habis, besok pagi acara pernikahan sekaligus resepsi audara sepupunya Akio. Dan Kimono itu lebih rumit di banding Yukata. Malamnya katanya kita di ajak ke pestanya. Besok siangnya, kami menuju ke tempat pemadian air panas atau Onsen. Cukup padat acara di sini.
Aku melihat di antara kami hanya Alena dan Zalena yang memborong, di banding kami semuanya paling banyak pun 3 pasang baju. Sementara mereka hanya melihat sebentar lalu kalau bagus atau cocok di taruh ke keramjang.
"Lo tahu size atau ukurannya kan ?" tanya yang lain, dan mewakili semuanya. Mereka mengangguk.
"Ya iyalah! gue kan selalu belanja! tanpa gue coba juga sudah tahu mana ukuran buat tubuh! jadi tak pernah mencobanya, ribet! tetapi beda lagi kalau acara tertentu harus pas dengan keinginan! nah itu beda lagi, gue harus cerewet dong !" jawabnya tersenyum.
-------------------------
Setelah puas berbelanja, kami kembali ke hotel untuk istirahat. Keesokan hatinya kami bangun pagi sarapan di kamar dan ada pelayan hotel yang membantuku memakaikan kimono. Kami berbincang tentang apa pun, bahkan gosip artis Jepang.
"Kamu tahu, aku akan menghadiri resepsi siapa ?" tanyaku, dia mengangguk saja.
"Semua juga tahu, nona !" katanya setelah itu terdiam tidak mau berbicara lebih dari itu, aku mengangguk mengerti.
"Terima kasih ya ?" ucapku, ketika aku melihat diri di cermin, dia membungkuk hormat dan pamitan, seperti biasa aku memberikan tips kepadanya.
Semua sudah siap di lobby hotel. Lagi-lagi para tamu hotel melihat kami berdandan menggunakan kimono pakaian khas jepang. Dan bis pun sudah bersiap. Akio sendiri akan menyambut kami di gereja tempat akad nikah di langsungkan.
Kami tertegun, gerejanya bergaya klasik, dan tua tapi bersih dan indah. Kami turun dari bis, datang berombongan. Semua tamu menatap kami. Akio menyambut kami di pintu depan. Ketika masuk ruangan cukup besar dan duduk di bangku belakang. Kami mendapat tas kecil mungkin ini cendera matanya. Ada kipas Jepang, kalung mutiara, peralatan mikeup made in Jepang dan juga parfum. Semuanya memakai pakaian khas Jepang yaitu Kimono seperti kami. Dan calon pengantin prianya juga sama.
Dan tak lama acara pun dimulai, pengantin perempuan pun datang dengan memakai kimono pernikahan. Walau begitu tak ada adat Jepangnya. Katanya sih berdoa di kuil saja, sehari sebelum pernikahan berlangsung. Dia cantik dan juga memang imut. Calon pengantin berjalan dengan papanya. Dan kemudian di serahkan kepada calon suaminya. Kemudian pendeta pun menikahkan mereka berdua.
Setelah upacara pernikahan, kami bergerak ke acara resepsi di Hotel mewah. Rupanya para tamu lebih memilih menunggu disana. Ada aula besar yang bisa memuat banyak orang. Kami pun menikmati hidangan, karena kedua pengantin sedang berganti baju. Semua tamu memakai baju formal.
Ada yang sedikit berbeda. Setelah Akio dan keluarganya masuk. Semua para tamu serentak membungkuk hormat. Ayahnya hanya mengangguk saja, setelah itu biasa lagi. Ayah Akio usianya sekitar 55 tahunan. Akio mendatangi dan mengajak kami berkenalan dengan keluarganya.
Dan bertemua ke ketiga kakaknya, dua lelaki dan satu perempuan. Dan kami tertegun karena apa yang di perlihatkan foto oleh Akio beneran. Dia seperti memang imut dan cantik sekali seperti wajah di dalam anime. Bahkan pengantin wanitanya saja kalah. Akio adalah anak bungsu. Umur Akio dengan kakak perempuannya cukup jauh.
"Apa dia baik-baik saja di sekolah ?" tanya Mayumi, sambil tersenyum.
"Tentu saja !" jawab kami.
"Jangan bohong! aku tahu, pasti sering di bully kan? dia memang terlalu imut untuk seorang lelaki! makanya dia seperti itu! aku yakin semua pembullynya lelaki !" katanya sambil mencubit pipi adiknya, muka Akio memerah.
"Kalau itu, memang sih! tapi kami juga mengalaminya kok !" jawab Alena. Mayumi mendekati Raka dan menatapnya.
"Akio, lo suka engga tipe lelaki seperti dia ?" tanyanya, semua tertegun.
"Kakak, jangan mulai deh! aku ini bukan gay atau homo !" ujar Akio manyun dan agak kesal.
"Dia berbeda sayang! kamu bakalan cocok dengannya! siapa namamu ?" tanya Mayumi.
"Raka! maksudnya apa ya menjodohkan aku ?" jawab Raka. Mata Mayumi melotot dan menutup mulut.
"Keren, suaranya ngebas dan dewasa! Raka, kamu mau engga sama adikku dia itu agak manja dan selalu kesepian !" katanya. Raka terdiam.
Bersambung .....