Chereads / ANJELINA : QUEEN AND MAFIA / Chapter 8 - Bagian Delapan

Chapter 8 - Bagian Delapan

JALAN-JALAN KELILING DUNIA DENGAN .... PARA KLAN MAFIA DUNIA ...

Sorenya kami menikmati kapal pesiar, mereka tak henti-hentinya kagum dengan kapal pesiar yang aku katakan milik omaku yaitu oma Ana. Sebagian besar anak-anak belum pernah menaiki kapal pesiar sebelumnya. Dari sebagian besar teman-teman Miss Teen, hanya satu orang yang termasuk berada yaitu Miss New York. Sedang yang lainnya biasa saja.

Setelah makan malam kami mengobrol dengan para saudara sepupuku yang lain. Ada yang beneran keluarga, tapi ada juga teman dari keluargaku yang sudah sangat dekat sejak dulu. Tak bisa aku sebutkan satu persatu karena banyak. Yaitu ada sekitar 40 an orang yang ikut berbagai umur, termasuk adikku Alex juga ikut. Mereka berasal dari berbagai klan di dunia sihir. Dari Vampire, Lyican, penyihir dan lainmya.

Semuanya tertegun ketika aku ceritakan latar belakang mereka. Dan semua menganggap semua itu hanya dongeng, tapi nyata. Mereka tak percaya apa yang dilihat setelah semua menunjukan kemampuan masing-masing, dan begitulah bila kami bertemu.

"Anjelina, ayo tunjukan kemampuan lo !" seru mereka. Aku menggeleng kepala.

"Sorry, gue engga mau! kan waktu lalu sudah !" jawabku santai. Yap, aku tak perlu memotong tanduk atau apa pun itu seperti yang terjadi dengan papaku. Dan sayangnya aku tidak seperti dia yang mempunyai dua warna sayap. Aku punya sayap yang berwarna hitam bahkan lebih hitam dan kelam. Sementara Adikku Alex justru sayapnya putih dan bercahaya.

Lalu kemanpuanku apa? bisa melihat mahluk astral? ke masa lalu? seperti papaku, aku tidak pernah merasakan apa pun tentang mahluk astral, sungguh. Kalian pasti bertanya tentang kelompok The Devil bukan? dia adalah kelompok dari dunia kegelapan. Teman papaku, mereka masih berhubungan, dan papa katanya juga di tawari untuk menjadi dosen di Universitasnya dulu.

Aku memang belum pernah bertemu dengan mereka, tapi aku tahu. Kekuatanku lebih ke kekuatah hitam. Hanya saja tak pernah aku gunakan. Karena memang tak ada musuh yang membuatku harus menjadi Fallen Angel. Sejauh ini kekuatanku dapat aku kendalikan. Sayapku akan tumbuh bila ada acaman jiwa kepadaku.

Begitu pun juga adikku sendiri, jadi kekuatanku hanya muncul bila dalam keadaan terdesak saja. Dan itu tidak menganggu kehidupanku. Aku bisa mengendalikan kekuatanku. Sehingga tak terlihat seperti itu, bagai orang biasa saja. Semua menatapku ketika salah seorang saudaraku mengatakan itu.

"Ya, sudah !" katanya, lalu pergi.

"Gue memang bukan yang seperti di lihat kalian sekarang ini! itu semua karena keturunan dari papa gue! tapi gue tidak pernah sekali pun melakukan itu! karena kekuatan itu hanya untuk musuh yang sepadan! atau mempunyai kekuatan yang lebih dari manusia normal! selama ini gue berusaha dengan kekuatan diri sendiri tanpa bantuan yang lainnya !" jelasku, semua mengangguk.

Tak lama kami tiba di Pelabuhan Los Angeles di dunia muggle, yap kami sudah masuk kembali di muggle dari dunia sihir. Karena kapal akan berlabuh di beberapa tempat di muggle, sebelum kembali ke dunia sihir di Indonesia. Kami semua turun karena ada beberapa kegiatan yang akan berlangsung di sini. Salah satunya datang ke gala primier film garapan sutradara dari studio milik pamahku, aku katakah membawa yang lain. Dan baginya tak masalah, tapi itu akan menjadi suprise bagi yang lain.

Aku membawa mereka ke hotel milik omaku di Hollywood. Semua agak terkejut sih, tapi menurut saja. Aku juga sudah memberitahu temanku yang lain untuk ketemuan di sana. Manaje hotel Hollywood menyambutku dan kemudian mengurus kami. Dan akhirnya kami bertemu. Aku kenalkan mereka ke semua saudara sepupuku.

Setelah istirahat kami ketemuan di rsstoran untuk makan siang. Di sanalah aku memberitahu mereka tentang tujuanku untuk beberapa hari disini. Semua terkejut dan tak percaya.

"Serius ?" tanya semuanya, aku memberikan undangan gala premier film dari studio perusahaan film pamanku. Filmnya sendiri genrenya drama remaja, ceritanya seorang gadis yang ternyata seorang penyihir, tapi settingnya di dunia moderen. Semua sangat senang, karena biasanya hanya dilihat di televisi saja.

"Besok malam kita perginya! tapi nanti malam kita menghadiri acara makan malam dengan para kru dan pemain serial drama untuk merayakan ke 1000 episodenya! kita pun di undang juga! karena gue dan Martina pernah syuting juga serial itu waktu lalu! kalian tahu kan? yah, walau hanya bintang tamu, tapi lumayan mendapat pengalaman baru lagi bagi kami berdua !" kataku, dan Martina mengangguk.

Jadi setelah makan siang kami ke mall khusus untuk mencari pakaian yang cocok untuk nanti malam. Setelah itu istirahat sebentar dan nanti sore kami pars perempuan akan berdandan secantik mungkin. Karena pasti akan datang para tamu selebritis yang hadir di sana.

Dan sorenya para perempuan menuju salon yang ada di hotel, dan para pegawainya profesional dan cekatan sehingga membuat pekerjaan menjadi cepat tapi menghasilkan dandanan sempurna.

"Waw ... gue tidak pernah secantik ini !" ujar Alena dan di angguki semuannya.

"Tentu saja, semua yang ada di sini homemade, alias buatan sendiri! oma Ana kan hebat dalam herbal dan rempahnya! Jadi sampo, creambath dan lainnya sampai mikeupnya pun juga di buat sendiri jadi aman! dan ini tidak di jual bebas khusus untuk salon dan spa di semua hotel bahkan di kapal pesiar juga ada !" jelasku.

"Oh begitu, pantes kok beda dengan mikeup dari berbagai merek !" kata Zalena.

"Betul, tak akan berdampak apa-apa kok! semua tanpa bahan tambahan apa pun! ini hasil riset dari oma Ana sendiri !" jawabku.

"Sayang ya engga di jual !" ujar Martina.

"Loh, di kamar kalian kan ada! peralatan mikeup, sabun dan lainnya! sudah di sediakan, tapi kalau mau kan di sini ada toko khusus Body Shop Herbal !" tunjukku di sebelah salon dan spa ini dan mereka tertegun. Dan ketika semua beres kami sempat mampir ke toko dan harganya tak semahal merek ternama.

"Oke deh nanti gue beli !" kata Alena. Aku jelaskan di kapal pesiar pun ada juga.

Dan akhirnya kami sudah siap dengan semuanya. Para lelaki pun juga sudah rapi dan tampan, aku mendekat dan merapikan pakaian Albert.

"Ehem ... apa kita berangkat !" ujar Zalena tersenyum, muka kami memerah. Sedang yang lain tersenyum. Aku mengangguk dan kami menaiki bis karena banyakan.

Ketika sampai di Hotel lain tempar acaranya sudah banyak wartawan berkumpul, dan mereka memotret para tamu yang datang. Kami bersiap dan turun, dan rupanya juga sudah tak canggung lagi.

"Miss Teen dan juara 1 sampai 4 rupanya datang juga !" seru pembawa acara. Dan kami berpose cantik di depan para wartawan.

"Bagaimana perasaan anda ketika syuting serial ini waktu lalu ?" tanya wartawan.

"Waw ... itu pengalaman yang tak terlupakan bagi kami !" jawab Martina yang sudah mulai terbiasa berbicara di depan publik, aku mengangguk.

"Ya betul! semoga drama ini tetap tayang terus! ceritanya bagus sekali dan selalu bikin gregetan !" kataku.

"Siapa yang datang dengan anda ?" tanya yang lain.

"Mereka saudaraku, dan juga teman-temanku! dari Miss Teen dan sekolahku juga !" jawabku. Dan semua satu persatu berpose di depan kamera.

"Aku kenal, dengan semuanya ini !" seru salah satu wartawan.

"Mereka putra dan putri para mafia dunia kan ?" katanya dan semua terkejut. Tapi mereka biasa saja.

"Betul! aku Zalena dari Rusia !" katanya tersenyum.

"Aku Alena dari Sianghai Tiongkok !"

"Akio dari Tokyo Jepang !"

"Gue, Marcello Mexico !" semua memperkenalkan diri. Para wartawan melirik ke arahku, yap semua pasti sudah mendengar rumor tentang aku.

"Kenapa menatapku ?" tanyaku tersenyum.

"Anjelina, mereka ingin bilang kamu dari klan Italia !" seru Zalena tersenyum. Muka wartawan memerah semua.

"Tunggu anda Pangeran Albert dari Kerajaan Kartago kan ?" tanya seorang wartawan, semua tertegun.

"Eh iya, memang betul !" jawab Albert agak gugup.

"Bukankah ... !"

"Maaf ini bukan sesi wawancara! selain itu ada banyak tamu lain yang sedang meunggu mengantri !" ujar seorang panitia. Aku dan lainnya minta maaf dan kemudian masuk kedalam hotel.

----------------------

Di dalam sangat ramai, dan di penuhi oleh para tamu undangan. Para tamu merupakan artis dari serial ini dan bintang tamu, piguran pun di undang. Dan tentu saja para penggemar serial ini yang menunggu di luar menantikan idolanya. Dan pemeran utama pun hadir, mereka pun akhirnya bertemu dengan idolanya dan berfoto bersama.

Tak lama acara pun dimulai, di awali sambutan dari produser. Pamanku sendiri, lalu sutradara dan para pemain. Kemudia di lanjutkan dengan pemotongan kue yang ada ke 1000 episode di bagi ke dalam season. Dan akan di produksi sesason baru, dengan cerita yang lebih drama dan panas alias penuh konflik. Drama ini pernah menang di berbagai penghargaan. Puncaknya Emmy Award beberapa waktu lalu, dan menjadi nomor satu di acara rating televisi. Padahal drama ini sejak awal tidak di tayangkan acara prime time. Justru pada malam di jam 21.00 ke atas karena ada adegan dewasa yang tak boleh di tonton oleh anak-anak.

Tapi tetap saja merajai dari berbagai tayangan televisi. Produser akan terus menayangkan drama ini sampai bosan para penggemar menontonnya. Katanya serial ini sempat di tamatkan di episode ke 500 tapi di protes oleh para penggemar. Para aktris dan aktornya datang silih berganti, ada yang memang di gantikan atau di pecat. Ya di balik layar pun banyak dramanya. Dari skandal, tingkah laku pemain dan lainnya, bahkan konon banyak pesaing drama serupa di televisi lain yang lebih panas konfliknya dan pemain yang terkenal, tapi belum ada yang mampu mengalahkan drama ini, sampai sekarang.

Aku dan Martina justru bangga telah ikut meramaikan drama ini walau hanya sekilas, dan aku sendiri tidak tahu kalau ada pamanku di proyek drama ini. Pada saat pidato, paman mengumumkan akan membuat proyek baru serial drama remaja baru dan syutingnya sedang berjalan. Dan hari ini ada primier trailer dari drama ini dan akan tayang bulan depan di televisi.

Aku terkejut karena ada Martina main di situ, aku melirik kepadanya. Dan memberi tanda bahwa dia meminta maaf dan suprise untukku, aku tersenyum karena, akhirnya Martina bisa menggapai cita-citanya menjadi artis.

"Maaf, gue engga cerita ke lo !" katanya. Aku menggeleng kepala.

"Engga apa-apa! justru gue senang lo bisa menjalankan cita-cita menjadi artis !" kataku, aku mengucapkan selamat. Dan Martina menceritakan prosesnya, seminggu setelah selesai syuting dia mendapat tawaran audisi tapi tak tahu apa pun itu. Dua bulan setelah audisi itu, dia tak memikirkan apa pun itu, karena merasa masih banyak yang lebih bagus darinya. Tak lama justru di panggil kembali dan di terima sebagai pemeran pembantu,

Aku hanya bisa berdoa agar serial remajanya sukses. Dan yang lain pun mengucapkan selamat. Dan pesta pun berlanjut dengan makan-makan dan berdangsa, serta bernyanyi dengan para bintang tamu. Kami tidak sampai malam, aku berpamitan kepada paman dan bibiku, mereka sempat bertanya mau kemana sebenarnya kami semua, aku katakan akan pergi ke Indonesia, untuk menghadiri ulang tahu saudara sepupuku dari papaku, mereka mengangguk dan jangan lupa besok malam. Aku mengangguk.

Kami pun tiba di hotel dan beristirahat. Keesokan paginya, kami tak kemana-mana hanya menghabiskan waktu di hotel. Untuk kaum perempuan kami ke spa dan salon untuk perawatan diri, setelah sarapan pagi. Sedang lelaki lebih memilih berenang di kolam renang hotel. Dan sorenya kami berdandan rapi untuk gala primier film dari perusahaan studio film milik pamanku.

Ternyata kali ini lebih meriah di banding kemarin. Dari artis yang datang selain para pemain film, para penggemar dan juga para wartawan banyak yang hadir. Kami di tempatkan agak akhir, tapi walau begitu tak kehilangan moment terbaik. Berpose dan di elukan oleh para penggemar. Kali ini kami bagai aktris sejati. Tanpa di duga ada seorang staf menyenggolku dan hampir jatuh, untuk dengan cepat Albert memelukku. Dan moment itu menjadi bahan berita dari para wartawan.

"Lo engga apa-apa ?" bisiknya, aku mengangguk. Kami bertatapan.

"Ehem ..." kami mendengar seseorang bersuara itu. Aku pun melepas pelukan dan berjalan kembali dengan menunduk malu. Dan tanpa sadar kami berdua saling bergandengan tangan.

"Miss Anjelina !" seru para wartawan, dan tanpa sadar aku berhenti dan menatap semua dengan tersenyum, di sampingku ada Albert.

Ada panitia yang membawa kami masuk ke bioskop legendaris yang sering di gunakan untuk gala primier atau pun perhelatan Piala Oscar. Kami memesan popcrone yang berbeda dan enak sekali. Sebelum masuk, kami di beri gift dari merchandise filimnya. Kemarin kami mendapatkan pula gift dari 1000 episode serial drama.

Aku duduk bersebelahan dengan Albert, dan film pun di mulai di putar. Ternyata filmnya termasuk rame dan seru, itu menurutku loh. Dari segi cerita, pemain dan juga spesial effecnya luar biasa.

"Bagaimana ?" tanya Albert, aku mengangguk dan mengangkat jempol.

"Itu menurutku loh !" jawabku, dia pun mengangguk setuju.

Ketika keluar ternyata para wartawan menunggu, dan sebagian besar di tanya oleh para wartawan tentang filmnya. Termasuk juga kami.

"Bagus, pokoknya wajib nonton bagi kalian semua! ini pendapat murniku ya !" jawabku, dan sebagian besar berkata yang sama.

-----------------------

Setelah itu kami pamitan pulang dan kembali ke hotel. Siangnya kami cek out untuk berlayar kembali. Kali ini kami bertambah karena ada anak-anak dari paman dan bibiku yang ikut, yaitu Isobel dan Martin. Isobel berumur 15 tahun dan Martin 14 tahun. Selain itu ada temanku yang lainnya. Kami kembali ke pelabuhan menggunakan bis. Dan betapa mengejutkan ketika kami sampai di kapal pesiar.

Karena di dalamnya agak di rubah, sebenarnya kapal pesiar yang kami gunakan tipe sedang ada 100 kamar termasuk kru kapal. Ada 6 lantai dengan kamar besar dan luas. Walau tipe sedang tapi semua komplit, fasilitas di dalamnya. Dan itu yang di ubah. Sekarang ada kolam renang dalam ruangan, bioskop, tempat main game dan lainnya.

"Wow ... keren !" seru semuanya.

Kami kembali mendapat kamar satu orang satu kamar. Kapal pun meninggalkan pelabuhan LA menuju Indonesia. Kami berada di dek melihat kapal menjauh di sana ada tempat duduk santai. Kami berfoto bersama dan selfi kemudian di unggah ke media sosial lainnya. Aku membuka Gossip Girl dan foto-foto ketika kami menghadiri pesta khusus Serial Drama dan premier film.

Aku menatap foto insiden kecilku, dan di bawah ada pertanyaan apa ini pacarku? Dan itu menjadi heboh ...

Bersambung ...