Waktu berlalu dengan cepat, sore pun berganti malam. Byung Yeon sudah menyelesaikan ramuan herbalnya untuk Myung Eun tetapi dia menyuruh Kyeong Seok memberikan obat tersebut pada Myung Eun karena dia terburu-buru hendak pergi ke rumah Menteri Lee.
Sementara Putra Mahkota menunggu sahabatnya dengan sabar di ruang pengobatan sambil melihat-lihat berbagai jenis tanaman obat yang disimpan dalam wadah khusus oleh Byung Yeon.
Di balik dinding ruang pengobatan Myung Eun merasa ingin ke kamar mandi membasuh tubuhnya yang berkeringat, perlahan-lahan dia mencoba bangun dari tempat tidur namun kepalanya pusing.
"Ah, pusing sekali kepalaku," gumam Myung Eun. "Di mana tabib itu?"
Tidak lama kemudian Kyung Seok datang menghampiri Myung Eun di tempat tidurnya sambil membawa mangkuk berisi sup sayur-mayur dicampur rempah-rempah yang dibuat oleh dayang istana dan mangkuk lainnya berisi obat.
"Nona, kau mau ke mana?" tanya Kyung Seok cemas melihat keadaan Myung Eun yang masih agak lemah.