Setelah puas memperhatikan tingkah laku aneh kepala pelayan itu, Wei Ming menghampiri Dayang Hyun di di sudut ruangan yang sedang menyiapkan makanan untuk Pangeran Mahkota.
"Dayang, apa makanannya sudah siap?" tanya Wei Ming tiba-tiba, mengagetkan dirinya.
"Astaga Tuan! Apa yang anda lakukan di sini??" Dayang Hyun balik bertanya, matanya mendelik. "Hampir saja nampan ini jatuh karena anda tiba-tiba muncul di depanku.
"Makanya kalau sedang bekerja, jangan melamun. Untungnya bukan siluman rubah yang muncul di depanmu, melainkan pria tampan nan baik hati, ha, ha, ha," kelakarnya.
"Hhh ... sembarangan saja bicaramu, Tuan! Pagi-pagi begini mana ada siluman rubah? Sudah, jangan menggangguku terus, aku sibuk," balas Dayang Hyun ketus.
"Hmm ... rupanya apa yang dibilang Gi Cheol memang benar, kau ini seperti siluman rubah. Nampaknya kau kerepotan membawa makanan dan minuman itu, mau aku bantu tidak?" tawar Wei Ming tulus.
"Tidak usah, aku bisa membawanya sendiri," tolak dayang.