Ibu dan adik Jang Mi bersiap-siap berangkat ke tahun 1760, mereka sudah membawa seluruh pakaian, perlengkapan maupun perbekalan masing-masing. Akan tetapi saat melihat ayah Jang Mi duduk termenung sendiri di ruang keluarga dengan wajah sedih, maka Nyonya Uhm pun mengurungkan niatnya untuk pergi bersama mereka.
"Min Ru, lihat ayahmu. Dia begitu sedih ... aku harus bagaimana?" tanya ibu Jang Mi bingung.
"Kalau begitu, biar aku saja yang menemani kakak pergi ke abad 18. Ibu tetap tinggal dengan ayah, nanti kapan-kapan aku dan kakak akan kembali lagi ke sini," jawab Min Ru tidak tega.
Nyonya Uhm mendesah, ia tidak tahu harus memilih siapa. Memilih mengikuti putri sulungnya ke Hanyang lalu tinggal di sana selamanya, atau tetap tinggal di Seoul bersama suaminya?