Jantung Gi Cheol semakin berdebar-debar, dia tidak mampu menahan perasaan cintanya pada Na Rang. Dengan lembut, Na Rang menyajikan hidangan di meja makan. Sementara dua pelayan lainnya menuang teh hijau dari poci ke dalam cawan Menteri Lee dan teh Tiongkok ke cawan Menteri Park.
Gi Cheol bersandar di dinding, terus-menerus memperhatikan gadis itu tanpa mengedipkan mataya. Gi Cheol berharap jika suatu hari kelak, dia akan menjadi satu-satunya pria dalam hidup Na Rang.
Jatuh cinta pada pandangan pertama memang membuat dirinya menjadi salah tingkah, menurutnya gadis itu terlalu istimewa walau Na Rang hanya seorang gadis biasa yang bekerja sebagai pelayan keluarga Lee.
Tidak lama kemudian, Na Rang dan kedua pelayan pun selesai menyajikan seluruh hidangan dan teh di meja panjang rendah berwarna hitam yang kokoh juga klasik.
Tatkala dia hendak kembali ke dapur, Menteri Lee memujinya di depan kedua tamunya.