Chereads / ku tunggu bintang jatuh / Chapter 2 - 1. Niken

Chapter 2 - 1. Niken

"Niken.... Niken.!!" suara keras dari balik pintu mengagetkan gadis kecil berlesung pipi itu. dia bangkit dari tidurnya perlahan, tangannya yang mungil berusaha menggapai gapai sebuah kain yang tergantung di sebalah tempat tidurnya.

"Niken!!,cepat bangun" bentak suara dari luar lagi. "iy ma, Niken udah bangun..." jawab nike perlahan sambil menggunakan kerudungnya. Dia berjalan membuka pintu kamarnya yang terletak di depan tangga dapur.

"ngapain aja kamu di kamar itu..!!" bentak seyna kakak pertama Niken. "maaf kak, tadi Niken abis sholat ketiduran" ucap Niken lirih hampir tak bersuara. "kamu, kamu bantu ibu masak sana" suruh Devis adek Niken yang pertama.

Niken tak pernah melawan kata kata saudara saudaranya, walau adik nya sekalipun yang menyuruh. Niken tau akan kekurangannya, sebab orang tuannya pun tak terlalu peduli dengan nya lagi.

gadis kecil berusia 13 belas tahun ini tidak punya teman, dia hanya berteman dengan imajinasinya. Niken terbiasa dengan kesendiriannya, jadi dia sudah tidak peduli dengan perlakuan keluarga nya.

__________________________________________________

(Niken)

aku bergegas pergi ke taman belakang setelah membantu ibu memasak sarapan. seperti biasa,

aku menghabiskan waktuku untuk membaca buku. Tapi kali ini berbeda, aku merasa ada yang memanggil ku.

"Niken...apa kamu kesepian" aku menoleh ke sumber suara. ah, ternyata Lia teman hayalan ku. ya, aku tak tau itu kemampuanku bisa melihat mahluk tak kasat mata, atau hanya khayalan semata. Tapi aku tidak terlalu peduli, intinya aku punya teman untuk di ajak bicara dan Lia adalah teman yang baik.

"Lia, sedang apa kamu di sini" tanya ku pada Lia yang sudah duduk di sebelah ku. "Apa mama mu memarahi mu lagi.." . ya begitula Lia selalu datang saat aku kesapian, ataupun sedih.

"ah Lia, cuma kamu yang perhatian sama aku" ucapku sambil memeluk Lia. Lia membalas pelukanku dengan hangat, "Niken, jangan sedih. kamu gak aneh ko, cuma kamu istimewa....butuh hati yang suci untuk mengetahuinya"

"Lia, kamu suka banget bikin aku baper" kataku sambil menggoda Lia. "aku gak bercanda ko, ayo main. dari tadi kamu baca buku terus." kata Lia sambil tersenyum. Lia menarikku ke segerombolan rumpun mawar.

"Kamu tau Nik, mawar itu bunga yang harus kamu contoh". aku menatap Lia heran, "maksud mu, aku gak ngerti" kata ku sambil berjalan mendekati Lia yang sudah ada di antara ribuan mawar.

"ya mawar itu bunga yang lemah, tapi setiap orang menyentuhnya dia akan berdarah karena duri mawar yang tajam...." jelas Lia. " jadi kamu harus berani, jangan biarkan mereka merendahkanmu. "

" ah Lia, gak papa aku kan masih punya kamu sama temen temen yang lain" ucap ku, Lia terlihat kecewa. aku tau dia ingin aku seperti anak umumnya, dan dia gak mau liat aku di bedakan oleh orang tuaku.

ya begitulah hari hariku, sebagai anak yang memiliki kelainan. aku di jauhi banyak orang, bahkan orang tuaku sendiri. ini berat, tapi tak apa tuhan pasti punya rencana lain.

__________________________________________________

Niken beranjak kekamar lagi setelah jam menunjukkan pukul 09.00 am. Pintu kayu di pojok ruangan dekat dapur itu didorong oleh Niken, dia masuk ke dalam ruangan sempit tanpa jendela itu.

Itu kamar Niken, Niken memang sangat di bedakan oleh orang tuanya. Bahkan, untuk biaya sekolah nya nenek nya lah yang menanggung. Niken masuk ke kamarnya, duduk di bangku usang di pojok ruangan gelap gelap itu.

tangan mungilnya meraih benda kotak di atas meja. Benda itu di bukannya, tap sebuah cahaya biru menyala dari benda itu. Ya, benda itu adalah tablet Android lokal milik Niken.

Itu lah satu-satunya alat Niken untuk sekolahnya. dia hanya belajar di rumah, dan apa bila libur tiba dia pergi ke rumah nenek nya di desa. Padahal, jika mau Niken bisa sekolah di desa. tapi mamanya bersikeras tidak melepas Niken, dengan alasan takut kangen.

"kak...kakak.." terdengar bisikan dari balik pintu kamar Niken. Itu lelly adik terakhir Niken, hanya dialah satu-satunya orang yang menyayangi Niken di rumah itu. "kenapa lel, kamu gak sekolah" sambut Niken sambil membuka pintu.

"kak, kita kabur kerumah nenek yuk". Niken terperanjat saat mendengar perkataan lelly. Belum sempat Niken menjawab sudah ada suara menyerobot dari arah belakang.

",kamu lagi!!!dasar anak gak tau di untung"