Rumah sakit yang mereka kunjungi dalam kondisi yang cukup sibuk. Para petugas medis tidak ada yang duduk santai. Mereka sibuk dan kadang berlarian dari satu ruangan menuju ruangan yang lain. Panji turut hadir di sana dan dia tampak sibuk menangani pasien yang rata-rata anak kecil.
"Kamu udah mulai bertugas?" tanya Riona yang cukup kaget dengan kehadiran Panji.
"Bapak yang minta bantuan, mereka kekurangan dokter. Pasien cukup membludak hari ini. Yang sedang dioperasi aja ada delapan pasien," ucap Panji dengan sesekali menuliskan resep untuk masing-masing pasiennya.
Riona melihat semua kekacauan ini dan mulai menelan ludah dengan cemas.
Razz datang meminta Riona segera mendekat.
"Ada seseorang yang mengaku melihat sosok sebelum para pasien di ruangan kelas IIIB mengiris perut mereka sendiri. Kamu mau membantu menginterogasi? Aku harus menemui satu pasien lagi," pinta Razz.
"Ok. Aku akan ke sana," jawab Riona segera menyanggupi.