Chereads / KITA AKAN BERTEMU KEMBALI / Chapter 3 - part 3

Chapter 3 - part 3

Di jalan, Lani melihat ada seekor anak kucing yang hampir tertabrak mobil dan dia menyelamatkannya.

"Lani? Kau sedang apa? Mari kau ku antar pulang," ajak Vani. Lani menggeleng.

"Tidak ibu Vani, aku ingin pulang sendiri." Dia berusaha untuk menolak, namun Vani memaksanya untuk ikut dengannya. Vani pun menyuruh Lani duduk di mobil dan dia mengajaknya ke rumahnya.

"Kapan kita sampai rumah?" tanya Lani.

"Turun, kita sudah sampai," jawab Vani. Lani mengangguk.

"Baik, tapi ini bukan rumahku?" tanya Lani yang heran sambil melihat rumah yang asing. Catnya berwarna ungu, dan ada teras yang terdapat kursi dan meja, serta bunga kertas di halaman. Dia melangkahkan kakinya dengan sedikit ragu.

Sementara itu, Arka dan seluruh keluarga cemas karena Lani tidak ada di rumah.

Tiba-tiba ponsel Arka berbunyi dia pun membukanya dan melihat pesan dari Vani.

"Ada apa Arka?" tanya Shirley.

"Vani mengirim pesan padaku, katanya Lani ada di rumahnya," jawab Arka.

"Apa?! Kalau begitu ayo kita ke sana." Arka mengangguk.

"Baiklah, ayo." Mereka lalu bergegas pergi ke rumah Vani menggunakan mobilnya.

Di rumah Vani, Ravi berniat untuk memasak makanan untuk Lani. Namun, saat ia berusaha menyalakan kompor, apinya menyala menjadi besar dan tiba tiba terjadi kebakaran.

Tidak lama kemudian seluruh keluarga datang tepat dirumah Vani.

Mereka berusaha menyelamatkan Ravi dan Lani. Sementara diluar, nenek memarahi Vani karena tidak bisa menjaga cucu-cucunya dengan baik.

Setelah peristiwa dan kecelakaan tersebut, Ravi dan Lani memutuskan untuk tinggal bersama Arka dan Shirley.

Keesokan paginya, Vani pergi menemui Arka.

_Tok tok tok_

Arka membuka pintu rumahnya, dia melihat Vani dan menutup pintu rumahnya kembali.

"Arka, aku mohon buka pintunya. Dan soal hak asuh Lani?---"

"Kau tidak bisa merawat anak-anakku dengan baik. Jadi kau tidak berhak untuk mendapatkan hak asuhnya. Lebih baik kau pergi." potong Arka dia lalu pergi meninggalkan Vani.

Vani hanya diam merasa kesal akan kejadian kemarin malam.

Keesokan paginya, hari ini tanggal 22 Desember. Yup hari ini adalah hari ibu.

Lani menghampiri Ravi.

"Kakak, apa kakak tahu hari ini hari apa?"

"Hari Sabtu?"

"Salah hari ini adalah hari ibu," kata Lani.

"Ohya, jadi apa yang akan kita lakukan?"

''aku ingin ibu pergi jalan jalan bersama ayah dan kita, serta dia juga harus bersenang senang sepanjang hari." jawab Lani.

Mereka kemudian pergi ke kamar Arka dan Shirley dan mengajak mereka jalan jalan di mall.

Mall tersebut begitu besar, ada beberapa boneka dan mainan anak, serta ada juga baju-baju mulai batik, gaun, dan baju muslim.

Shirley membeli beberapa baju dan alat make up. Selain itu, mereka juga mengajak Lani dan Ravi agar menghabiskan waktu dengan bermain di area wahana permainan. Mereka tersenyum.

Malam hari, Shirley masuk kedalam rumah, tiba tiba terjadi kejutan tak terduga.

"Selamat hari ibu kak," ucap Vicky.

"Wow, aku tidak tahu kalau hari ini adalah hari ibu," ujar Shirley.

"Ibu, aku ingin memberi kartu ini untukmu," kata Lani sambil memberikan kartu pada Shirley.

Shirley membaca isi kartu tersebut dan tersenyum.

"Indah sekali Lani," puji Shirley.

"Selamat hari ibu kakak," ucap Widya sambil memberikan hadiah pada Shirley. Shirley tersenyum.

Hari ibu pun dirayakan dengan meriah.

Keesokan paginya, Lani sedang menggambar pemandangan di kertas. Ravi datang menghampirinya.

"Hai Lani, kau sedang apa?"

"Oh kakak, aku sedang menggambar pemandangan."

Ravi tersenyum. ''Gambarmu bagus," pujinya.

''Kakak, kalau kakak tidak keberatan aku boleh curhat?''

''Curhat saja."

"Aku bosan di rumah, aku ingin liburan. Masa kita libur 2 minggu tapi pada akhirnya cuma tiduran. Aku ingin piknik, kali-kali aja kita liburan bersama," jelas Lani. Ravi tersenyum. Kebetulan Arka ada di sana.

"Lani? Kau ingin liburan ke mana?"

"Ayah, aku ingin pergi ke kebun binatang," jawab Lani antusias. Arka tersenyum.

"Baiklah, tapi besok ya.. soalnya ayah harus kerja sekarang," ujar Arka. Lani hanya diam dan mengangguk.

"Baik ayah. Aku tidak sabar menunggu hari esok."

Keesokan paginya, hari ini keluarga pergi berlibur ke kebun binatang sesuai dengan keinginan Lani. Di sana ada beberapa ekor zebra, yang sedang memakan rumput. Ada juga seekor buaya besar yang sedang berdiam diri sambil berjemur di darat. Serta beberapa kanguru yang sedang melompat ke sana kemari sambil menggendong anaknya dikantungnya.

Vicky menghampiri salah satu ekor zebra dan memberinya makanan.

"Hai semua, ayo kemari," ajaknya pada seluruh keluarga.

"Apa yang kau lakukan Vicky?" tanya kakek.

"Aku hanya memberi makan," jawab Vicky sambil memberikan makanan pada zebra dan tiba-tiba Vicky dicium oleh zebra tersebut.

Ravi yang melihatnya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan mempotret gambar Vicky saat dicium Zebra. Semua hanya diam dan tertawa melihat foto Vicky.

Malam hari, semua orang sudah tertidur di kamar masing-masing karena lelah seharian berlibur. Kecuali Arka yang sedang sibuk mencari ponselnya ke sana kemari namun tak kunjung ketemu. Tanpa disengaja, Shirley melihat ponsel Arka dan menyembunyikannya dibalik bantalnya. Dia tertawa cekikikan melihat Arka yang kebingungan itu.

Arka yang merasa tidak enak dilihati terus kemudian bertanya pada Shirley, "Kenapa tertawa? Oh ya apa kau tahu di mana ponselku?" tanya Arka pada Shirley. Shirley tersenyum menggeleng.

"Tidak."

"Serius?"

"Iya."

"Awas ya kalau bohong." Tiba-tiba ponsel Arka berdering dan dia mendengar suaranya di balik bantal.

Tanpa basa-basi Arka pun mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya kemudian menegur Shirley.

"Dasar, kenapa kau berbohong?" Shirley memegang telinganya.

"Maaf, habisnya kau terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, sampai lupa istrimu, jadi aku beri pelajaran sedikit. Hahaha, maaf sekali lagi," ucap Shirley.

Arka menghampiri Shirley dan tersenyum memeluknya.

"Sudahlah, sekarang sudah malam ayo tidur," ajak Shirley.

"Kau ingin apa?"

"Tidur." Shirley lalu memejamkan matanya dan tidur.

Keesokan harinya, Lani sedang pergi bermain di rumah temannya, Natasha. Di sana, dia melihat keakraban Natasha dan adiknya yang masih kecil dan imut itu. Lani menunduk. Dia merasa sedih karena dia tidak bisa mempunyai adik untuk diajak bermain sama seperti teman-teman lainnya dan merasa kesepian.

Malam hari, Shirley hendak pergi ke dapur untuk mengambil makanan, dia melewati pintu kamar Lani dan melihat Lani sedang bermain boneka dengan sedikit murung. Diapun berjalan menghampiri Lani dan bertanya, "Apa yang kau lakukan?"

"Aku ingin seorang adik, apa ibu bisa memberikanku adik?" tanya Lani. Shirley diam tak menjawab dan membuat Lani semakin murung.

"sudahlah, kau tidak akan bisa memberiku adik," ujar Lani dengan kesal, ia lalu pergi meninggalkan Shirley.

Shirley pergi ke kamarnya dan menangis. Arka yang melihatnya langsung duduk disampingnya.

Shirley menceritakan tentang kekurangannya dan masalah yang ia alami pada Arka.

"Tenang, sebentar lagi kita juga akan punya anak. Kau tidak perlu bersedih," hibur Arka, Shirley hanya diam sambil tersenyum.

Pada suatu pagi, Lani dan Shirley sedang jalan jalan di taman bersama keluarga.

Saat di tengah jalan, Shirley melihat sekeliling dan melihat pohon-pohon dan jalanan seperti berputar, dia memegangi kepalanya karena merasa pusing dan pandangannya mendadak berkunang-kunang dan buram. Tanpa disengaja Shirley jatuh pingsan. Arka yang melihatnya langsung membawa Shirley ke dokter.