"Kayak gini mau ngerebut cewek gue?" katanya mulai bersuara. Dia tersenyum, tapi senyuman yang mengejek. Matanya memicing memandang ke arah Alendra. Melihat Ricky yang tampak percaya diri itu, aku suka! Iya, aku suka. Aku suka ketika Ricky marah, aku suka ketika Ricky begitu percaya diri, aku suka ketika Ricky menunjukkan sisi kerasanya, tapi semua itu hanya karenaku. Sebab aku tidak mau dia melakukannya untuk masalah tawuran dan lain sebagainya. Sebab entah kenapa setiap kali merlihat Ricky yang seperti itu seolah menunjukkan betapa Ricky sangat peduli kepadaku dan aku merasa menjadi cewek yang paling beruntung sedunia bisa dikhawatirin dan dianggap layak dan juga penting untuk Ricky. Itulah kenapa aku begitu terpesona setiap kali Ricky tampil percaya diri dan marah seperti ini karenaku, ya ... hanya karenaku. Bukan untuk yang lainnya. "Kentut gue aja lo nggak bakal bisa lo kalahin, apalagi gue, anjing."