Xiang Tian melihat tubuh mungilnya dan tersentak; raut wajahnya hanya bisa digambarkan sebagai kompleks. Selama setahun terakhir, dia kehilangan hitungan seberapa sering momen kehidupan masa lalunya melintas di depan matanya. Kenangan itu begitu segar di benaknya, seolah-olah semuanya baru terjadi kemarin; seolah-olah terukir di lubuk jiwanya yang paling dalam.. Tidak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak bisa melupakan kenangan itu, tapi dia mengerti sekarang; dia dipanggil Jian Chen di kehidupan masa lalunya. Setelah kematiannya, dia membawa serta misteri ingatan dan jiwanya, dan telah bereinkarnasi.