Sesampainya di rumah Inara Keen memberikan jasnya dan juga payung untuk Inara kenakan saat turun dari mobil.
"Cepatlah masuk dan hangatkan tubuhmu agar tidak sakit. Pasti kamu sangat kedinginan kan?" Ucap Keen memperbaiki letak jas kantornya di bahu Inara.
Inara menatap baju Keen dan bibir Laki-laki itu yang pucat. Sebelum memutuskan untuk bicara Inara menguatkan niat jika dia hanya ingin membantu. Yah, hanya membantu!
"Baju kamu basah, tinggallah dulu sampai hujannya reda."
Akhihya saat ini Inara dan Keen berjalan ke arah rumah dalam satu payung. Karena itu baju mereka berdua bertambah basah. Dan sampailah juga di teras rumah itu.
Inara mengetuk pintu rumah dan memberi salam. Tak lama Bibi dtaang dan membuka pintu.
"Waalaikumsalam Non ... Maaf Bibi lama buka pintunya."
"Gak pa-pa Bi, tolong siapkan dua gelas minuman hangat ya."
Bibi itu menganggauk dan segera masuk untuk membuatkan minuman.
"Keen kenapa diam saja, ayo masuk!" Ucap Inara membuat Keen tersenyum.
