seorang gadis remaja yang cantik kini sedang duduk di bangku kelas nya. ia sedang memahami pelajaran yang di ajarkan oleh guru wanita yang sedang mengajar pelajaran matematika, guru tersebut memiliki tubuh ramping dengan kulit putih yang mulus, dengan menggunakan pakaian baju lengan panjang berwarna biru polos dan rok yang memiliki panjang selutut dengan warna biru, persis seperti warna bajunya. dengan rambut panjangnya yang diikat satu, dan matanya yang menggunakan kaca mata tersebut seakan tidak lelah untuk menjelaskan materi.
setelah beberapa saat, akhirnya jam istirahat pun tiba, gadis remaja yang tadinya sangat fokus terhadap pelajaran kini sedang mencatat hasil pemahaman yang barusan ia pelajari. ia menulisnya dengan tulisan yang rapi dan dengan penjelasan yang mudah untuk di pahami.
gadis tersebut memiliki kulit yang mulus, warna rambut dan matanya berwarna hitam seperti orang-orang yang tinggal di sana pada umumnya. gadis tersebut menggunakan pakaian berwarna putih polos dengan lengan pendek dan rok berwarna biru muda dengan panjang selutut. ia memiliki rambut bergelombang yang di ikat satu, ia memiliki poni yang lurus dan rapi, matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik tersebut terus menatap buku di hadapannya.
tangannya terus menulis di buku tanpa ada kata lelah.
dalam kelas tersebut setiap murid duduk sendiri-sendiri, lebih tepatnya satu meja untuk satu murid, bukan satu meja untuk dua murid.
gadis tersebut duduk di barisan paling depan, di samping jendela, pojok kiri yang juga dekat dengan pintu.
saat ini kebanyakan murid telah keluar kelas untuk pergi ke kantin atau melakukan hal yang lain.
gadis tersebut menaruh bolpoin dan lalu menutup bukunya, ia telah selesai mencatat materi yang di pelajari hari ini.
ia lalu mengangkat kepalanya,
alangkah terkejutnya ia karena terdapat muka seseorang yang berjarak tepat 5cm di depannya.
"kau mengejutkan ku kau tau?"
gadis yang terkejut itu berkata pada gadis yang berada di hadapannya tersebut.
"lagipula kenapa kau tidak pergi untuk istirahat? Helena, apakah kau tidak merasa lapar atau pun lelah? padahal pelajaran telah berakhir, tapi kenapa kau masih saja belajar?"
gadis tersebut menjauhkan kepalanya dan berdiri dengan kedua tangan yang dilipat, ia menatap sebal dengan memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi.
gadis cantik yang kini diketahui memiliki nama Helena menghela nafas, karena mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari gadis di depannya.
"kau berkata seakan ini baru pertama kali terjadi, dan kenapa tidak kau saja sendiri yang pergi untuk istirahat? atau kau tidak punya tujuan, benarkan? Luna?" gadis bernama Helena mengatakannya dengan nada yang seakan mengejek.
gadis yang diketahui memiliki nama Luna tersebut sedikit terkejut, dikarenakan kata-kata temannya tepat sasaran.
"ti-tidak, bukan, aku tidak"
Luna mengalihkan pandangannya dan berusaha untuk mengelak nya.
"oh,ya? aku tidak percaya loh" Helena menatap Luna dengan senyuman dan tatapan seakan tidak percaya.
"be-benar loh" ucap Luna dengan Tergagap lantaran berusaha meyakinkan Helena.
"hahahaha... aku hanya bercanda, kenapa kau menganggap serius" ucap Helena yang tertawa mendengarnya.
"ih...Helena mah gitu..." ucap Helena dengan ekspresi sebal.
Luna memiliki kulit putih yang mulus, ia menggunakan pakaian yang sama dengan Helena, yah kan seragam.
ia memiliki rambut panjang yang lurus yang diikat gaya ekor kuda dan juga poni yang lurus. dia memiliki tinggi badan yang beberapa cm lebih pendek dari Helena.
Luna merupakan teman Helena sejak SD, Mmm... lebih tepatnya sahabat.