"Jauhi adikku!" Adit mengangkat kerah baju Rio dengan menekanya, laki-laki itu pandangannya juga melotot terlihat Tengah sedang marah.
"Aku mencintai Rania." dengan baju yang ditarik Rio menjawab ucapan Adit.
"Hentikan kata-katamu itu! Jangan pernah katakan itu dan jangan pernah lakukan itu!"
"Kenapa? Apa yang salah?"
"Perasaanmu itu yang salah."
"Kenapa? Perasaan seseorang hadir begitu saja, perasaan manusia juga dari Tuhan, lalu apa yang salah?"
"Kamu ya." Rio semakin melotot, rahang laki laki itu juga tampak lebih mengeras. Amarahnya seperti semakin memuncak.
Sedangkan Rio tampak masih santai, tidak merasa berat dengan ancaman Adit. Laki laki itu tampak tidak peduli dengan semua perkataan Rio yang seolah olah kini bersiap menerkamnya.
Braaakkk ....