Kanaya sedang menunggu kedatangan Toni, ia merasa ada yag perlu di bicarakan dengannya. Kanaya masih menunggu di jalan masuk, dan di jam hampir tujuh pagi Toni belum terlihat datang juga, sehingga membuat Kanaya jadi tidak enak tetap berada di tempat itu karena para karyawan selalu menatapnya ketika lewat di depanya.
Kanaya melihat jam yanh melingkar di tanganya, jam itu juga merupakan pemberian Gibran saat mereka bersama dan sekarang masih Kanaya pakai. Sebenarnya Kanaya ingin mengembalikannya kepada Gibran tapi ia masih merasa butuh. Entah, rasanya Kanaya tidak peduli benda itu dari siapa yang jelas selama Kanaya butuhkan tetap Kanaya pakai.
"Kenapa Mas Toni belum datang? Tumben."