Sejak tadi yang bisa Rania lakukan hanyalah menangis. Bagaimana tidak, Adit sangat marah padanya karena mengetahui Rania masih saja menemui Rio tanpa sepengetahuannya. Hanya maaf yang bisa Gadis itu katakan pada sang kakak, agar Adit tidak melakukan hal yang tidak-tidak kepada Rio.
"Kenapa kamu tidak mau mendengarkan Kakak? Kakak sudah memberi peringatan padamu agar menjauh dari Rio, tapi kamu masih saja tidak mau mendengarnya." Adit tampak sangat murka, kedua matanya memerah dan melotot tajam ke arah sang adik.
Rasanya Adit tidak tahu harus bersikap apa pada Rania agar mau menuruti keinginannya, bukankah sudah berulang kali ia memintanya agar menjauhi Rio. Namun, gadis itu tetap saja ngeyel dan melakukan apa yang dia suka.
Hihihihi ...
Hanya suara tangisan yang bisa Rania tunjukkan, kenyataanya memang dia sang salah. Rania juga tahu kalau semua ini salahnya.
"Kamu pasti sudah di pengaruhi laki laki kurang ajar itu untuk melawan perintah kakak."