"Apa Maksudnya?" Rani masih bingung saat Toni mulai menjelaskan kembali tentang Kanaya. Toni sudah berusaha kerasa untuk membujuk perempuan itu agar kembali berhubungan baik. Toni juga sudah bertanya apa yang menjadi penyebab amarah Rani sampai detik ini. Namun, satu kalimat saja tidak menunjukkan tentang itu.
"Aku dan Kanaya akan menikah," terang Toni.
Rani spontan menoleh, ia menatap Toni dengan rasa tidak percaya.
"Menikah?"
Toni mengangguk. Entah, ini berlebihan atau tidak, yang jelas Toni ingin menjelaskan ini pada perempuan itu.
"Yang benar? Kok bisa sih?" Rani masih tidak percaya dengan keterangan itu.
"Iya. Tolong maafkan kesalahan Kanaya," Toni tidak tahu siapa yang salah, mengatakan itu jauh lebih baik dari pada menyalahkan salah satu di antara mereka.
"Aku masih tidak yakin dengan semua ini, aku harus survey ke orang orang dulu."