Dalam hati Gita masih terbesit keanehan dengan sikap Kanaya saat berada di kantor kemarin. Namun sepertinya hal itu tidak perlu dipikir terlalu berat, mungkin saja memang perempuan itu sedang memiliki kepentingan yang mengharuskannya cepat pergi. Sekarang Gita berada di rumah, ia ingin pergi ke kantor Gibran tapi malas. Setidaknya ia sudah mendapat pilihan baju untuk di serahkan ke desainer besok.
Perempuan itu sudah membersihkan wajah dengan pembersih wajah dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur. Gita tidak menyangka ternyata sekarang sudah cukup malam sehingga membuat Gita harus segera tidur.
Kemarin Gita memang pulang bersama Gibran, laki-laki itu tidak mengejar kepergian Kanaya membiarkan seseorang yang disayangnya pergi begitu saja. Bukannya laki-laki itu tidak peduli tetapi mau bagaimana lagi ada yang harus laki-laki itu jaga perasaannya, yaitu Gita.