Kanaya Tidak tahu harus apa dan berpikir apa, ia juga berharap apa yang di dengarnya itu salah. Salah tentang diri Gibran yang akan menikah dengan Gita. Tapi bukankah ia tidak salah dengar, dan apa yang di dengarnya langsung dari Gita. Seseorang yang bisa di katakan sering mengatakan apa yang memang benar-benar terjadi.
Perempuan itu menghela nafas berat merasa hal itu mungkin saja salah satu hal yang dapat membuat hatinya lebih tenang lagi, meskipun hal itu mungkin tidak sepenuhnya dapat mengobati rasa sakit yang kini dirasakannya.
Kanaya sekarang sedang berada di taman kota, ia memang sengaja pergi ke tempat itu untuk menenangkan dirinya agar lebih tenang. Jujur saja Kanaya ingin sendiri, masih belum ingin ada orang lain di sekitarnya meskipun seseorang itu Ratu, sahabat yang paling dekat dengannya.