"Sudah," jawab Rio dengan jujur. Apa yang dikatakan dia memang benar kalau iya ntar dimakan saat ada Gibran dan juga Rian. Iya, mereka memang memaksanya untuk makan. Rio tahu kalau mereka Emang peduli sehingga setelah di pasar ia pun memilih setuju.
Suasana itu jadi terasa berubah, di dalam ruangan terasa begitu indah dan nikmat ketika ada kamu yang menemani. Seringkali perkataan orang itu hanya sebuah buayan akan tetapi ke sini Rio merasa semua ini terasa berbeda Begitu juga dengan sosok gadis yang kini duduk disebuah kursi disampingnya. Sebuah ketulusan yang laki-laki itu lihat darinya dan hal itu seperti sebuah keistimewaan sendiri bagi Rio.
"Kamu sama siapa kesini?" Biasanya Rio juga tidak peduli Rania datang dengan siapa. Saat ditanya harus seperti itu Rania memang merasa sesuatu yang spesial. Memang jarang sekali laki-laki itu peduli dan ingin tahu tentangnya.