Gibran sudah habiskan gado-gado yang dibawa Gita, dan hal itu sengaja di lakukanya agar perempuan itu merasa senang. Sebenarnya rasanya sangat enak, benar benar berbeda. Namun karena suasana tak seperti kemarin kemarin sehingga membuat laki laki itu memilih diam, tak mengungkapkan jika tidak di tanya.
"Emm ... apa enak?" Kalimat itu Gita lontarkan memang untuk memecah keheningan diantara mereka. Entah mengapa Gita merasa setelah kejadian tadi malam suasana antara dirinya dan Gibran jadi berubah, seperti tiba-tiba terasa saling jauh.
"Enak."
Sebenarnya Gita juga tidak bersalah dalam hal ini, semua memang terjadi begitu saja, tidak ada yang perlu disalahkan.
Gita menarik nafas panjang dan menghembuskannya beberapa kali, setelah melihat Gibran selesai makan perempuan itu berusaha memberanikan diri agar dapat mengatakan banyak hal kepada Gibran.
"Mas, apa aku boleh bicara sesuatu?"