Pandangan gadis itu masih fokus keluar jendela, ikut menyusuri jalanan sesuai dengan mobil yang di kendarianya. Rania kelihatannya masih menyimpan rasa kesal dengan sikap Rio. Sedangkan seseorang yang di kesalnya saat ini tidak peduli, laki-laki itu tetap fokus menyetir dan menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah.
Kening Rania berkerut masih sangat ingat tempat itu, yaitu rumah Ryan. Rania enggan bertanya kepada Rio meskipun Gadis itu sesungguhnya ingin mengetahui Apa tujuan Rio membawanya ke rumah Rian.
Setelah itu Rio segera turun dari mobil dan Rania masih tetap berada di mobil, merasa tidak ingin turun dari tempat tersebut terlebih dahulu. Rio memandang ke arah pintu samping dari luar menanti Gadis itu keluar dari sana. Namun ternyata Rania tak kunjung keluar, dan Hal itu membuat Rio menghela nafas berat. Laki-laki itu tak menyangka kalau Rania akan marah sampai seperti ini.
"Hei, kenapa tidak segera turun," ucap Rio sambil memperhatikan Rania dari luar kaca mobil.