Rio menghentikan mobilnya tepat di depan sekolah Rania. Laki laki itu memperhatikan Rania yang masih tampak bingung. Gadis itu juga mengigit bibir bawahnya, seperti ada hal yang membuatnya takut.
"Turun," suruh laki laki itu.
"Em, iya." Rania segera melepas sabuk pengaman yang ada pada tubuhnya.
Rio melirik ke arah Rania, memperhatikanya agar segera turun.
"Nanti bisa?" Tanya Rio memastikan.
Rania nampak masih berfikir tidak langsung mengiyakan pertanyaan Rio.
"Akan aku usahakan." Memang jawabanya sedikit berbeda, tapi mau bagaimana lagi. Rania takut tidak dapat menepati.
Rio mengetuk kemudi dengan jari telunjuk berulang ulang kali. Suasana di tempat itu mendadak canggung.
"Aku masuk dulu. Terimakasih sudah di antar." Ternyata sikap baik Rio membuat gadis itu jadi lebih lembut dalam bersikap.