Gita memang tahu betul kalau Gibran selama ini selalu merasa ingin berbuat balas budi kepada keluarganya, Hal itulah yang ia takutkan saat perhatian itu muncul. Perempuan itu berharap Apa yang dilakukannya memang tulus dari hati, bukan kepura-puraan. Dari dulu perhatian itu ia dapat, Tetapi setelah ta'aruf memang hari itu masih untuk pertama kalinya karena sebelumnya mereka Jarang Bertemu dan bersikap semanis itu. Rasa ragu memang selamat datang seolah mengguncangkan rasa percayanya terhadap Gibran, Bukan tak ingin mempercayai tetapi keraguan itu muncul dengan tiba-tiba, seakan mengguncangkan hati dan pikirannya.
Tiba-tiba perempuan itu jadi teringat kebersamaannya dengan Gibran dahulu sebelum rasa itu berubah menjadi rasa yang lebih, atau bisa dikatakan rasa ingin memiliki. Gibran memang selalu perhatian membawa Gita kemanapun, seakan-akan apapun yang Gibran lakukan Gita pun mengetahuinya.