Kanaya dan Gibran sudah berada di restoran Rio, nampaknya laki laki itu memang sengaja membawa Kanaya ke tempat itu. Entah apa maksud laki-laki itu, hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tahu. Kanaya yang belum tahu tempat itu milik Rio, hanya menurut saja. Padahal Gibran jarang sekali datang ke tempat Rio untuk makan, Bukan tak suka tetapi tempatnya cukup jauh dari kantornya. Hal itulah yang membuat Gibran merasa malas jika makan siang harus datang ke restoran sahabatnya tersebut.
"Kamu tahu tidak ini restoran siapa?" Ujar Gibran berusaha memberi teka-teki kepada Kanaya.
"Siapa?" Jawab perempuan itu yang memang tidak tahu.
"Rio."