Rio masih mengamati keadaan tempat itu yang menurutnya memang sangat mengesankan. Setelah memberi salam kepada orang tua Kumala, Rio Beranjak Pergi Meninggalkan sang Mama untuk mengobrol bersama orang tua Kumala. Tempat itu terlihat elegan tidak terlihat terlalu mewah maupun fantastis. Nampaknya riasan itu tidak dibuat sesuai dengan kantong mereka, mungkin hal itu dilakukan hanya ingin melihat suasana yang lebih sederhana. Namun tempat itu bernuansa taman dedaunan yang seolah-olah sedang berada di sebuah pedesaan. Rio cukup bingung harus menemui siapa sementara di tempat itu tidak ada orang yang dikenalnya, mungkin salah satu orang yang dikenalnya hanyalah Kumala saja. Karena Rio pikir pasti yang datang ke tempat itu teman Kumala mulai dari SMA dan kuliah. Namun Rio berfikir lagi sepertinya kalau kuliah akan sangat sulit membuat data ke rumah Kumala sementara ada kemungkinan teman kuliahnya di Belanda rumahnya begitu jauh dari rumah Kumala.