Hati Kanaya yang awalnya berdetak pada umunya kini berdetak hebat, ada rasa teriris dalam hatinya. Kalimat itu nyatanya begitu menyakitkan. Masih sangat ingat dengan cemoohan orang orang di kantor tersebut. Kanaya memang bukan wanita yang lemah maupun wanita perkasa.
"Maksud kalian apa?" pertanyaan itu berhasil membuat rasa penasarannya semakin bergejolak hebat.
Kanaya tentu saja sangat paham dengan ucapanya, tapi perempuan itu berusaha bersikap merenda dan seakan tidak tahu maksud dari ucapan mereka.
Dari awal Kanaya masuh di kantor itu yang ia tahu semua tak hanya sebuah kemulusan yang ia rasakan, karena memang ada yang tidak suka dan sekarang dengan pekerjaan barunya juga tidak menutup kemungkinan ad orang yang tidak suka juga. Kahidupan mrmang tidak akan ada yang tahu, takdir baik maupun tidak memang atas izinnya yang tidak bisa di lawan. Namun, sebagai makhluk juga harus paham bahwa sannya ada hal yang dapat di atur oleh manusia itu sendiri, salah satunya adalah sikap.