Tadinya Ryan ingin ikut mengantarkan Rania untuk pulang ke rumah, tetapi laki-laki itu tiba-tiba saja merasakan perutnya sakit sehingga membuatnya harus segera pergi ke toilet. Kini Rio mengantar Rania sendirian, meskipun laki-laki itu sebenarnya sama sekali tidak ingin mengantar gadis tersebut pulang tapi mau bagaimana lagi kejadian waktu itu membuat Rio tidak ingin bersikap sembarangan. Betapa Rania sangat senang tatkala mereka kini hanya berdua saja.
"Kak, kita bisa mampir dulu kan?" Ujar Gadis itu sudah kesekian kalinya. Sejak tadi Rania berbicara banyak hal sementara Rio sama sekali tidak peduli. Namun karena Rania adalah sosok yang sabar Ia pun masih tetap memperlakukan Rio dengan sangat baik.
Meskipun sudah puluhan kali Rania berbicara dan bertanya. Namun satu jawaban pun belum keluar dari mulut laki-laki yang sedang mengemudi tersebut. Kalau saja gadis yang ada di sampingnya itu sosok gadis yang mudah sekali marah pasti ia tak lagi mengulang pertanyaannya kepada Rio.