"Bukanya Mbak Gita baru ulang tahun."
"Ini kado beda."
Kalimat itu tentu membuat Kanaya tidak dapat berkata kata lagi. Perempuan itu langsung memikirkan kado yang akan di berikan kepada Gita adalah kado spesial.
"Oh."
Gibran menoleh melihat Kanaya yang tidak bertanya lagi padanya.
"Memangnya kenapa?"
"Tidak apa apa."
"Kamu cemburu," ledek laki laki itu.
"Hah cemburu," jawab Kanaya tak santai.
Gibran masih menatap dengan senyum menggoda. Kanaya merasa kesal sendiri dalam hati melihat tingkah Gibran yang terus menggodanya.
"Berhenti kamu menatapku seperti itu."
"Kenapa?" Gibran masih saja terus menatap.
Kanaya membuang muka ia tentu tidak nyaman di perlakukan seperti itu oleh Gibran.
"Kita jadi pergi enggak sih?" Kesal perempuan itu.
"Enaknya aku kasih kado apa buat dia?"
"Memangnya dalam rangka apa?"
"Sebagai ucapan tanda terima kasih."
Kanaya diam terlebih dahulu tidak langsung menjawab lagi entah mengapa ia merasa kesulitan untuk memberi saran kepada Gibran.
