Kanaya dan Gibran sekarang duduk di lantai atap gedung, kedua insan tersebut sedang menikmati terbenamnya matahari yang tampak begitu indah. Sunset itu berhasil membuat senyum di bibir Kanaya tak kunjung pudar perempuan yang memiliki banyak kesedihan tersebut kini bisa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan hidup.
"Terima kasih," ucap Kanaya masih menatap matahari terbenam tanpa menoleh kearah seseorang yang diajaknya bicara.
"Untuk apa?" laki-laki itu menoleh sambil memandang Kanaya dari samping, tentu saja ia menanti jawaban dari pertanyaannya.
"Sudah membawaku kesini dan sudah membuat hidupku jauh lebih baik."
"Mudah sekali membuatmu bahagia hanya melihat sunset saja kamu seperti aku kasih sebuah emas permata."
Kanaya menoleh memandang laki-laki yang duduk sedikit jauh darinya tersebut.
"Memang sesederhana itu membuatku bahagia."