"Assalamualaikum."
Suara salam dari luar ruangan membuatkan Kanaya mengangkat sebelah alisnya. Pasalnya suara itu terdengar perempuan bukan laki-laki. Kanaya berdiri dari sofa ia segera membuka pintu ruangan direktur.
"Waalaikumsalam." Kedua mata Kanaya berbinar saat ingat seseorang yang ada di hadapannya adalah Gita putri dari pemilik perusahaan tersebut.
"Selamat siang," ucap Gita dengan ramah seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada semua orang.
"Selamat siang Mbak Gita. Apakah Mbak Gita mencari Pak Gibran, maaf Pak Gibran sampai saat ini belum juga datang ke kantor." Kanaya berusaha menerangkan ia tidak ingin Gita kecewa.
"Belum datang? Kenapa sampai siang. Dia meeting di luar?"
"Maaf mbak Gita, saya sendiri juga tidak tahu tetapi kalau misalnya mau meeting bukankah seharusnya dia mengajakku karena aku sekretaris pribadinya."