Sebuah ketukan pintu berhasil membuat Kanaya terbangun dari berbaringnya di kamar. Perempuan itu menjawab sahutan ketukan pintu itu dari dalam, berharap seseorang yang datang ke rumahnya bersabar menunggu. Tidak menunggu waktu lama Kanaya berjalan dan membuka pintu, kedua matanya terbuka lebar-lebar, ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal saat melihat kedatangan Arka. Kanaya jadi ingat akan menemuinya sepulang dari kantor, tapi kenapa ia justru lupa lagi dan lagi, berulang kali Kanaya merasa sering membohongi Arka tanpa ia sengaja.
"Ya ampun Kak, maaf aku benar-benar lupa. Aku tadi sibuk di kantor sampai aku lupa menemui Kak Arka. Silakan duduk," Kanaya mempersilahkan Arka untuk duduk di teras.
"Iya tidak apa-apa. Aku tadi memang sengaja tidak menghubungimu karena aku pikir kamu pasti masih sibuk."