"Assalamualaikum Pak Gibran."
Ucapan itu membuat Kanaya dan Gibran tersentak kaget. Kanaya segera mengusap kedua pipinya yang basah, begitu juga Gibran yang mengusap sedikit air mata yang tadinya menetes, ternyata ucapan salam itu dari kliennya yang baru saja datang.
"Waalaikumsalam Pak. "Gibran segera berdiri dan menjabat tangan mereka begitu juga yang dilakukan oleh Kanaya.
"Silakan duduk," Gibran mempersilahkan.
Kanaya yang sudah sejak tadi memang duduk berhadapan dengan Gibran tidak berpindah tempat ia malah ingin duduk kembali ke tempat yang sama. Namun saat hendak duduk kembali tangannya ditarik oleh Gibran dan memintanya untuk duduk di sampingnya. Kanaya yang paham dengan maksud Gibran segera berdiri dan membawa tas nya untuk ikut bersama.
"Kamu itu di pihak aku, kamu sekretarisku kenapa malah mau duduk di sana."
"Maaf aku tidak tahu."