Gibran tentu saja dibuat bungkam dengan ucapan Kanaya, padahal bukan maksudnya menghina atau merendahkan siapapun. Ia hanya merasa geram dengan sikap suami semacam itu. Seakan baginya, suami Kanaya tidak bertanggung jawab dan tidak melakukan kewajibanya sebagai seorang suami pada umumnya.
~Mengapa bukan aku yang menjagamu, kenapa harus dia? Jika kesempatan itu datang padaku, aku tidak akan membiarkanmu terluka dan bersedih seperti ini.~ Gibran.
Sesuai apa yang Kanaya minta Gibran sekarang berada di ATM, laki-laki itu sedang mengambil kan uang untuk Kanaya sejumlah 6 juta. Setelah selesai mengambil uang laki-laki itu keluar dan memberikan uang itu pada Kanaya.
Kanaya tersenyum sambil memperhatikan uang di tangan Gibran.
"Terimakasih, Gibran." Kanaya menerima dengan baik uang di tangan laki-laki itu.
"Aku antar kamu pulang ya."