"Nay, nanti malam kamu sibuk tidak?" Tanya Toni pada Kanaya.
"Emm ... tidak kayaknya," balas perempuan itu sambil memasukkan roti dalam mulutnya.
"Nanti bisa tidak makan malam bersamaku?"
Kanaya diam sejenak, ia masih berfikir jawaban apa yang harus dikatakannya pada Tony.
"Mungkin bisa," balas Kanaya setelah beberapa saat berpikir.
"Jadi belum pasti ya. Kalau jawaban kamu belum pasti, biasakan menjawab dengan kalimat 'Insya Allah' agar kalau kamu nantinya tidak bisa atau lupa, maka kamu tidak mengingkari janji," kata Toni dengan senyum apa adanya.
Kanaya tersenyum malu, ia merasa ilmu agamanya memang masih sedikit atau bahkan, sangat sedikit.
"Tidak apa-apa. Kamu juga tidak perlu merasa malu. Apa yang aku ucapkan itu bukan maksud merendahkan orang lain ataupun merasa lebih pintar, tapi aku hanya berusaha mengingatkan sebagai sesama muslim. Apakah kamu merasa keberatan?"