"Aku, masih trauma Kak Arka menagih lagi. Lebih baik kak Arka mencari perempuan lain yang lebih baik dariku."
Terasa ada sesuatu yang menusuk di hati Arka saat mendengar penerangan dari Kanaya. Setiap kalimat yang Kanaya katakan seperti sebuah jarum yang bertubi-tubi menusuk jantungnya.
"Kenapa harus perempuan lain?" Meski berat untuk bertanya. Namun, Arka tetap berusaha mengutarakan apa yang ada dibenaknya.
"Aku takut Kak, aku takut mengecewakan Kak Arka. Hati dan pikiran orang itu bisa berubah, aku tidak ingin nantinya membuat orang lain menunggu dan akhirnya mendapatkan kekecewaan dariku. Dari peristiwa kemarin aku mulai sadar, apa yang aku ucapkan belum tentu bisa aku lakukan, dan apa yang aku janjikan belum tentu juga bisa aku tepati. Jika memang nantinya Kak Arka jodohku aku akan menerimanya. Kita tunggu saja apa yang Tuhan rencanakan untuk kita. Aku yakin hal itu yang terbaik untuk kita."