~sekuat apapun aku membalas kasih sayang tulus darimu, mungkin tidak akan pernah bisa. Karena hanya kamu, satu satunya manusia yang datang dengan segenap jiwa raga selalu ada disisiku. Aku merasa beruntung telah di pertemukan denganmu, orang yang aku kasihi sama seperti orang tuaku. Orang tua kedua setelah aku kehilangan orang tuaku setelah sekian lama.~ Gibran.
Semua orang masih menanti maksud dari Pak Abraham tentang anak resmi. Hampir semua orang yang hadir di tempat itu tidak memahami kalimat yang Abraham maksud, begitu juga dengan nama yang beliau sebut, yaitu Gibran.
"SAYA INGIN GIBRAN MENJADI MENANTU SAYA." Pak Abraham menoleh ke arah Gibran dan Gita.