Kanaya pagi ini sudah bersiap untuk segera bekerja meskipun sesungguhnya ia merasa belum siap jika bertemu Gibran tetapi mau bagaimana lagi pekerjaannya memang bersangkutan dengan Gibran sehingga mau tidak mau Kanaya harus tetap profesional dengan pekerjaannya. Perempuan itu sudah bersiap, tak lupa ia sarapan juga menggunakan sayuran yang tadi dimasak nya setelah subuh. Kanaya akhir akhir ini mulai belajar melakukan kewajibannya untuk salat subuh meskipun sudah lama sekali ia tidak melakukan hal tersebut. Saat berada di Jawa Timur perempuan itu setiap hari berjamaah bersama keluarga Ratna dan bude nya. Hingga kebiasaan singkat itu membuat hati Kanaya jadi tersadar, dan berusaha memperbaiki diri. Tak lupa Kanaya juga ikut mendengarkan beberapa pengajian selama disana.
Kanaya hanya berangkat sendiri seperti biasa yang dilakukannya saat belum berhubungan baik dengan Gibran. Ia tidak merasa berat atau merasa terbebani, hanya saja sikap Gibran itu yang membuatnya merasa gelisah.