WARNING TYPO!
.
Laila diam kala kepalanya di dorong dengan telunjuk kekasihnya, dia memaki dan mengatai Laila sebagai perempuan murahan karena tersenyum kepada lelaki lain. Hal itu terjadi kalau mereka makan di luar, entah bagaimana ceritanya sangat kekasih mengajaknya untuk makan malam di luar.
Tapi saat di bertemu dengan teman lama dan menyapa, namanya Karim dan lelaki itu murah senyum yang di balas oleh Laila dengan sungkan walau di hati dia sadar pasti akan menjadi masalah.
Dia pikir hal ini akan menjadi lebih baik, namun nyatanya makan malam mereka harus berakhir dengan makian dan juga pelecehan secara verbal yang selalu kekasihnya lakukan pada tubuh dan jiwa rapuh Laila. Dia diam saja ketika rambutnya di tarik, kemudian wajahnya menengadah menatap wajah tampan yang kini kulitnya memerah bak kepiting rebus.