Griffin menyuruh Toni membawa rambut wanita itu dan Fatin untuk dicek di laboraturium. Griffin sengaja menyuruh Toni utnuk menghindari kecurigaan. Sedangkan Griffin sore ini bercengkrama dengan anak dan istrinya. Tapi dia sedikit kurang fokus karena memikirkan tes DNA itu.
"Papa kenapa? Kok kayak nggak fokus?" Fatin menyadarinya jika suaminya tidak fokus. Dia sambil memangku anaknya dan mengajaknya main. Bayi itu masih diam saja belum dapat merespon. Demikian juga dengan Nevan sejak adiknya pulang maka dia lebih suka bermain dengan bayi mungil yang masih merah itu.
"Ma, kapan sih adik bicara. Kok kalau diajak bicara dia diam?" Fatin tersenyum mendengar pertanyaan putra sambungnya tersebut.
"Belum, Sayang. Nanti sekitar satu tahun baru bisa bilang paling juga kata-kata yang sederhana." Nevan nyengir mendengar mamanya mengatakan hal itu.
"Lama juga, ya ternyata?" Fatin mengangguk.
