Apa jadinya jika seseorang yang hidup penuh dengan kemewahan yang tiba tiba saja merasakan hidup dalam keterpurukan?.
Hal ini dirasakan oleh keluarga herman, sebauh keluarga terkaya di indonesia yang secara mengejutkan tiba tiba saja perusahaan herman company bangkrut dan harus membayar ganti rugi atas gagalnya sebuah proyek.
Singkat cerita, disebuah rumah yang sangat mewah, diruang tamu seorang pria paruh baya yang terlihat fokus demgan laptopnya, dan seorang wanita cantik yang membawa sebuah kopi ditangannya.
" Ayah ini kopinya, diminum dulu sebelum dingin " ucap wanita cantik itu lembut, dia adalah rasya diviana herman, anak dari farid candra herman, sedangkan ibunya sudah meninggal saat rasya berumur 5 tahun.
Namun tidak ada jawaban dari ayahnya, dia masih saja menatap serius laptopnya.
" Ayah kopinya diminun terlebih dahulu " ucapnya.
Ayahnya yaitu farid mengalihkan pandangannya pada rasya, namun bukan pandangan sebuah kasih sayang yaitu pandangan akan rasa marah terlihat wajahnya yang sudah memerah.
" KAMU BISA DIAM ATAU TIDAK HAH, KAMU TIDAK LIHAT AYAH TENGAH BEKERJA HAH " teriak farid marah.
Rasya langsung menundukan kepalanya ketakutan saat di bentak ayahnya.
" Ayah kenapa...ayah membentakku? " tanya rasya takut.
Namun bukannya sebuah jawaban rasa menyesal tapi justru farid kembali membentak rasya.
" PERGI !! " Usir farid.
Rasya yang diusir ayahnya menunduk sedih menahan tangisnya, dia langsung berlari menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar dia langsung melemparkan tubuhnya dikasur,lalu menangis histeris.
" Hiks kenapa ayah membentaku hiks hiks kenapa ayah jadi seperti ini hiks hiks " tangas rasya pecah air mata terus mengalir dari kedua matanya.
Sepuluh menit berlalu,akhirnya rasya selesai sudah menangisnya tak butuh lama dia langsung terlelap tidur karena kelelahan.