Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Love story(21+)

_amzalia28
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.7k
Views
Synopsis
"Amelia,aku mengambil engkau menjadi seorang istri,untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus" "Bryan,aku mengambil engkau menjadi seorang suamiku,untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus" Terucap sudah janji tersebut dihadapan orangtua dan semua temanku,tak lama setelah itu aku merasakan benda kenyal,hangat dan lembut menempel dibibirku. "Ekhm"suara batuk yang disengaja oleh pendeta menyadarkanku dan buru-buru aku melepaskan tautan ini,namun bryan sepertinya tak peduli.Ia masih saja menciumku sampai akhirnya aku memukul-mukul dadanya karna kehabisan nafas,barulah dia melepaskanku.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - chapter 1

Enjoy reading.

Amelia pov

Sudah tak diragukan lagi bahwa kantin merupakan tempatnya surga para siswa yang kelaparan,dan merupakan tempat dimana semua orang bisa melakukan segala hal misalnya makan,ngegosip,dll.

Kantin adalah tempat yang selalu ramai namun entahlah saat ini aku sedang merasakan kesepian dan juga gelisah,mungkin karna septian temanku yang sangat dekat tidak masuk dan membuatku harus terjebak dikantin bersama cintia yang bisa dikatakan pendiam dan juga camila gadis tomboy.

"Aduhh...."aku yang sedang melamun tiba-tiba merasakan ada seseorang yang menumpahkan sesuatu kebajuku.

"Maaf ya gue lagi buru-buru"

"Ehh gimana nihh baju gue basah!!"teriakku kepada seorang siswa yang tak kukenal,namun aku akan mengingat rupanya yaitu tubuh yang sangat tinggi,memiliki anting ditelinganya,berambut coklat kemerah-merahan.

"Gila tuh,anak siapa sihh udah numpahin minuman keseragam gue bukannya minta maaf malah pergi gitu aja"

"Lo pake aja jaket gue,soalnya baju seragam lo basah semua tuh bahkan sampe tembus pandang gitu.nihh cepetan ambil"kata camila sembari memberikan jaketnya.

"Thanks"ucapku,namun saat aku akan mengambil jaket tersebut aku merasa seperti ada yang menyampirkan sesuatu dibahuku,secara otomatis aku menengok.

"Gio!"dia menyampirkan jaketnya kepadaku,Gio merupakan sahabatku dari sd dia sangat perhatian kepadaku.Kami sering sekali bersama namun saat SMA kami berpisah karna berbeda kelas,dia jurusan ips dan aku ipa.

"Biasa aja kali mel,lo kek ketemu setan aja"sahut Vino sembari meminum minumanku,Vino juga sahabatku sama seperti Gio namun bedanya dia cuek kepada sekitar tetapi kepadaku sangat over protektif maklum kata Gio dia suka padaku namun saat ku tanya dia sering mengalihkan pembicaraan.

"Yee bukan gitu,tadi gue kira siapa"

"Emangnya lu mengharapkan siapa?"camila

"Engga,gue ga mengharapkan siapapun"bohong,aku sebenarnya mengharapkan bahwa yang menyampirkan jaket tersebut Vino namun dia sepertinya sedang tidak mau ribet.

"Ouh iya lu tau ga?"Gio

"Engga"potongku sebal

"Yeee dengerin dulu monyet"Gio

"Hmm apaan?"

"Besok katanya sekolah bakalan free,kita hangout kuy sekalian cari kado buat septian"Gio

"Hah?kado?"

"Jangan bilang lu lupa?"Vino

"Bentar-bentar sekarang memangnya tanggal berapa?"

"13"camila

"Astaga!gue lupaa,yaudah skuy.untung lu ingetin gue gi,thanks ya gigi"

"Dasar,jadi yah besok awas lu kalau telat"ancam Gio

"Tenang aja kan ada cintia yang always bangunin gue"sahutku santai,karna aku memang satu kos-kosan dengan cintia lebih tepatnya kamarku dan kamar cintia bersebelahan.

"Dasar kebo lu,kapan dewasanya kalo bangun aja mesti dibangunin"Vino

"Ntar kalo gue nikah"dengan senyum yang tak kalah lebar dengan iklan pep*odent

"Awas lu omdo,gue sama Vino balik kelas duluan ya bentar lagi bel"kata Gio sembari menarik Vino yang sedang menghabiskan sisa makananku.

****

"Mel lu ga jijik atau kesel gitu setiap makan selalu dihabisin sama Vino?"kebiasaan cintia,dia selalu bertanya jika sedang berdua contohnya sekarang dia berani bertanya karna kita sebangku dan keadaan kelas sedang ramai.

"Engga sih soalnya udah jadi kebiasaan dia dari kecil,yahh gue sih awalnya emg jijik plus kesel tapi lama kelamaan gue biasa aja"

"Emangnya dia kagak punya duit apa?"

"Dihh jangan ditanya,duit dia banyak yahh mungkin karna udah dari dulu jadinya kebiasaan,tapi tenang aja dia ga kayak gitu kok keorang lain lebih tepatnya dia kayak gitu cuma ke gue doang"

"Ouh gitu tapi mel lu besok jadi pergi sama Gio sama Vino kan?"tanya cintia sembari membereskan peralatan menulis karna sudah bel pulang.

"Heem soalnya gue dah janji,emang kenapa?"

"Engga nanya aja"

"Pulang nanti ke mini market dulu bentar,ada beberapa barang yang perlu gue beli"

"Oke"

*****

Bryan pov

Saat ini aku sedang berjalan terburu-buru tanpa memperhatikan jalan,saat ini aku harus cepat-cepat sampai keruangan bk sebelum Pak Dayat menelpon orang tuaku karna kelakuanku yang merokok dibelakang sekolah.

Saat aku sedang berjalan tak sengaja kakiku tersandung sesuatu dan menyebabkan minuman yang kubawa tumpah mengenai seseorang,saat aku akan meminta maaf aku terlalu gugup karna dia adalah adik kelas yang aku taksir dari awal dia masuk kesekolah ini,lebih tepatnya saat dia MOS.

"Maaf gue buru-buru"bodoh kenapa gue harus ketemu dia disaat keadaan gue terburu-buru sih,sial.

****

"Bryan grellman!,kamu itu sudah kelas 12 seharusnya kamu kasih contoh yang baik untuk adik kelasmu kalian juga sama saja Raihan, Alexander, Bambang,dan Erik mau jadi apa kalian ini"kata Pak Dayat selaku guru bk

"Maaf pak saya janji tidak akan mengulangi lagi saat didaerah sekolah"

"Oke kamu bapak maafkan tetapi tidak dengan hukuman,bersihkan toilet yang berada dibelakang sekolah bapak akan awasi kamu dengan teman-temanmu.kalian tidak boleh masuk kelas sebelum hukuman kalian selesai"final pak Dayat

"Baik pak!"sahut kami serempak

*****

Keadaan toilet belakang sudah bersih,aku dan keempat temanku sudah kelelahan bukannya pergi ke kelas kami malah pergi ke kantin,masa bodo dengan pelajaran kami tak terlalu memikirkan itu karna aku sudah pintar dari kecil,bukannya sombong tapi itu kenyataan.

"Ehh yan lu bukannya suka sama si Amel?"Erik

"Iya napa emang?"

"kalo ga salah dia deket tuh sama anak kelas 10 ips 4 namanya kalo ga salah Gio sama Vano"

"Terus hubungannya ama gue apa?"

"Ya lu coba deketin mereka lah siapa tau bisa deket"kali ini Raihan ikut bersuara

"Ogah,kagak gentle njing"ucap Bryan sembari menghela nafas,"tadi gue sial banget"sambungnya

"Napa emangnya?"bambang

"Gue numpahin minuman kebaju si Amel waktu mau ke bk"

"Wahhh parah sih,terus-terus respon dia gimana?"sahut Bambang

"Ngamuk lah orang minuman gue yang asalnya penuh jadi dikit lagi ga kebayangkan gimana basahnya tuh baju"

"Terus-terus lu minta maaf ga kedia?"Bambang

"Ya minta maaf cuma langsung kabur soalnya gue buru-buru keruang bk"

"Terus-terus gimana tembus dong?"Bambang

"Ehh monyet lu kek tukang parkir aja terus-terus mulu"balas Raihan

"Sewot mulu lu kutil anoa"ucap Bambang

"Dah berisik lu pada,nanti ketauan guru kita mabal terus dihukum lagi.ogah gue"kali ini Alexander menengahi

Hening sejenak

"Ehh nanti balik lu pada ada acara kagak?"Raihan membuka pembicaraan kembali

"Napa emang?"sahut Erik

"Kita ke club mumpung besok free mau kagak?"Raihan

"Gue sih oke gatau yang lain"Bambang

"Gue kabarin nanti sekarang gue balik duluan kekelas"

"Ikut gue"Bambang

Jadilah semuanya ikut balik ke kelas dan mengikuti pembelajaran lagi.

"Lu ikut kagak?"tanya Erik sembari membawa tasnya karna sudah bel pulang.

"Hmm tapi gue mau balik dulu ntar kabarin gue jam berapa kalian cabut"

*****

Aku sedang dimini market membeli rokok dan juga minuman kaleng untuk dirumah,saat aku sedang mengecek kabar dari teman-temanku tak sengaja aku menabrak seseorang.

Brukk

"Aduhh... kalo jalan tuh mata dipake buat liat jalan bukan liat hp"aku terdiam mengetahui siapa yang aku tabrak

"Heh elu kali yang harusnya geser,udah tau ada orang lagi main hp bukannya ngehindar mala-"ucapku ngeles namun

"HEH KOK GUE SIH YANG DISALAHIN!"aku terkejut ketika dia memotong ucapanku

"Yaudah gue minta maaf"

"Bentar-bentar gue keknya pernah liat lo deh"uhh aku memperhatikan raut mukanya yang lucu ketika berkerut seperti itu.

"Lo cowo yang numpahin minuman kebaju gue kan?"

"Iya itu gue"

"Ehh lo tau?karna perbuatan lo baju gue sampe basah dan transparan bukannya minta maaf lo malah kabur gitu aja"

"Gue kan udah minta maaf sama lo"

"Kapan?perasaan gue ga denger deh"

"makanya kalo punya uang tuh beliin buat beli korek kuping bukan buat beli barang ga berguna"

"Heh maksud lo gue tuli gitu"

"Gue ga bilang kek gitu yah tapi lo sendiri yang bilang"

"Dahlah pusing gue berurusan sama manusia kayak lo bukannya sadar terus minta maaf lah ini malah ngeles mulu"

*****

Amelia pov

Brukk

"Aduhh... kalo jalan tuh mata dipake buat liat jalan bukan liat hp"sahutku kesal

"Heh elu kali yang harusnya geser,udah tau ada orang lagi main hp bukannya ngehindar mala-"

"HEH KOK GUE SIH YANG DISALAHIN!"seruku

Yaudah gue minta maaf"segampang itu dia meminta maaf,sakit nih pantat.tapi sepertinya aku pernah melihat orang ini.

"Bentar-bentar gue keknya pernah liat lo deh"

"Lo cowo yang numpahin minuman kebaju gue kan?"antara yakin dan tak yakin

"Iya itu gue"astaga ternyata benar dia orang itu

"Ehh lo tau ?karna perbuatan lo baju gue sampe basah dan transparan bukannya minta maaf lo malah kabur gitu aja"kataku berapi-api

"Gue kan udah minta maaf sama lo"what kapan?setauku dia belum meminta maaf

"Kapan?perasaan gue ga denger deh"

"makanya kalo punya uang tuh beliin buat beli korek kuping bukan buat beli barang ga berguna"shit

"Heh maksud lo gue tuli gitu"

"Gue ga bilang kek gitu yah tapi elo sendiri yang bilang"

"Dahlah pusing gue berurusan sama manusia kayak lo bukannya sadar terus minta maaf lah ini malah ngeles mulu"

Selama dimini market aku hanya fokus pada kejadian tadi,kejadian dimana aku harus bertemu kembali dengan manusia menyebalkan itu,yaa aku menyebutnya manusia menyebalkan karna kelakuannya cocok dengan panggilan itu dan lagi aku tak tau siapa namanya.