Perpustakaan Kampus, Minggu jam 08.00 KST
Hari ini perpus kampus tampak telah ramai dipadati para mahasiswa karena beberapa hari lagi UTS dimulai. Mereka tampak sibuk belajar literature, membrowsing jurnal, dan ada yang sibuk mencari buku mata kuliah. Karina yang baru datang langsung menuju salah satu tempat duduk yang kosong di perpus tersebut.
Tempat duduk di beberapa sudut ruangan dalam perpustakaan diberi sekat kayu di masing-masing bagian, sehingga satu mahasiswa dapat fokus belajar sendiri. Selain belajar mandiri, didi dalam perpus juga disediakan tempat duduk bersama. Sehingga memudahkan jika ada para mahasiswa yang akan belajar bersama.
"syukurlah, masih ada yang kosong." Gumam Karina sendirian sembari mengambil beberapa buku materi untuk belajar. Hari ini dia berencana untuk belajar beberapa materi untuk UTS mendatang.
Karina pun menatap keluar perpus sejenak. Ternyata di luar hujan mulai turun dan suaranya mulai terdengar kencang.
"kenapa hujan turun pas aku lupa bawa payung sih." Ucap Karina sembari mengamati hujan yang semakin deras. Namun dia kembali sibuk belajar.
"Maaf... boleh pinjam pensil gak?" tanya seseorang pria di sebelah Karina yang membuat Karin sedikit kaget.
"Oh..iya..silahkan..ini pensilnya."
"Gamsahamnida."
"Nee..sama-sama."
Karin perlahan melirik pria yang ada di sampingnya,nampak pria tersebut serius mengerjakan sesuatu disampingnya. Dia sebenarnya agak keheranan karena baru kali ini ada yang mengajaknya berbicara saat di perpus. Karena biasanya para mahasiswa yang berada disana sibuk dengan urusan mereka sendiri-sendiri.
Selang beberapa menit kemudian pria berkulit putih dan berkacamata tersebut mengembalikan pensil milik Karina.
"Ini pensilnya. Terima kasih banyak."
"Oh iya.. sama-sama." Karina menerima pensilnya kembali dengan sedikit canggung. Sudah hampir tiga jam dia belajar di perpustakaan dan Michelle belum juga datang.
"Drrdtt..drrt." sebuah pesan dari Michelle pun muncul.
"Karin...sorry banget. Part time setelah aku ga bisa dateng bekerja. Jadi aku lanjut kerja part time lagi nggantiin dia."
"Oh ya udah kalo gitu. Gak papa. Selamat bekerja ya.. take care Michelle." Balas Karin membalas pesan chat Michelle.
"Thanks, Karin.. see ya tomorrow.."
"see Ya, Michelle."
Dari tiga jam dia berada di perpus, tampaknya hujan belum menunjukkan ingin berhenti. Dan dia tak bisa lebih lama di perpustakaan karena dia harus pulang dan membeli makan sore. Karin telah melewatkan makan siangnya agar mendapatkan tempat duduk di perpus. Dan kini sudah saatnya dia pulang dan membeli makan. Setelah mengemasi buku-buku mata kuliahnya, Karin tampak bergegas keluar ruangan. Namun, langkahnya terhenti saat hujan masih turun dengan derasnya.
"Maaf.. kamu yang tadi kan? Kamu mau pulang ya?" sapa seorang pria di luar perpustakaan.
"Oh...Pensil...iyaa.." balasku kaget.
"Ini ku pinjamin payung." Ucapnya sembari menyerahkan payung berwarna biru gelap padaku.
"Tapi kamu gimana.. " tanyaku merasa tak enak.
"tidak apa-apa. Aku masih harus di perpus soalnya. Jadi mending kamu saja yang pakai."
"beneran ini gak apa-apa. Aku harus mengembalikannya gimana?"
"kamu bisa ngembaliin pas kamu gak sibuk aja. Cari saja aku di jurusan Arsitektur angkatan 09. Park Yongjae. "
"Baiklah..gomawoyo..."
"Oh iya, namamu siapa."
"aku Karina Anandita. Literature 09."
"Kamu foreign student?"
"iya..aku orang Indonesia. Salam kenal."
"Salam kenal juga."
"aku harus pergi sekarang. Terima kasih banyak bantuannya, Yongjae sshi."
"sama-sama Karina sshi. Hati-hati di jalan."
©©©
Seminggu telah berlalu.. UTS pun sudah terlewati. Setelah belajar non stop, aku dan ketiga sahabatku berhasil menyelesaikan UTS dengan baik. Mungkin dari kalian pernah ga yang mengalami, jika kalian banyak pikiran dengan melakukan sesuatu yang kalian senangi, otomatis stress itu hilang.
Ada seseorang yang suka bersih-bersih, ada juga yang suka berlari atau juga karaokean di kamar mandi. Dan sepertinya itu terjadi padaku. Entah kenapa lari di pagi hari sudah menjadi rutinitas akhir pekanku. Setelah mengelilingi stadium kampus beberapa kali, tubuhku merasa ringan dan semua beban pikiran menghilang.
"Dddrrt...drrrt.....drrrt..."
"waah..siapa ya pagi-pagi menelepon.." gumamku sembari menghentikan langkah lariku.
"Yeobeoseyo...Mom.."
"Hallo Karin.. gimana kabarmu.. kenapa sudah hampir seminggu ga ada kabarnya? Kamu gak papa kan."
"Maaf, Ma.. Karin seminggu kemarin sibuk persiapan Festival Literature. Jadi belum sempet nelepon Mama. Karin baik-baik aja kok. Mama dan Papa gimana kabarnya disana. Oh iya, Ricky udah UAN belum?."
"Oh gitu.. syukurlah kalau begitu. Mama, Papa dan Ricky baik-baik aja disini. Belum sayang. Minggu depan adikmu ujian. Doain lancar ya. Mama khawatir karena tak bisa menghubungimu. Kapan kamu pulang ke Indonesia?" tanya Mama Karin penasaran.
"iya, Ma. Karin doain Ricky dapet nilai bagus. Ma..Karin sepertinya baru bisa pulang pas Libur musim panas tahun depan."
"Oh gitu.. ya udah kalau gitu. Hati-hati ya, Nak disana. Take Care.. Miss You."
"Miss U too, Mom."
"Seandainya Seoul dan Jakarta deket. Pasti weekend udah bolak balik pulang. Well, it's Okay Karin.. You Can Do it!" Gumam Karin sendirian sebelum memulai kembali lari di stadium kampusnya.
©©©
Selang beberapa jam kemudian...
"Karin...Karin.." terlihat dari bangku penonton, seorang wanita melambaikan tangan ke arah Karina.
"Hai..Heejung..." Balas Karina sembari tersenyum dan melambaikan tangan juga.
"Kapan kamu selesei?"
"setengah jam lagi.."
Heejung pun mulai duduk kembali di tempat duduk penonton.
"okay.. aku tunggu ya.."
"Okay.."
"Karin..karina..bisa tidak kau tidak berlari walau hanya sehari, kita kan ada janji sama Yuna, Yuri, dan Michelle untuk ketemuan di Hongdae nanti siang." Panggil sahabatku Jung Heejung yang sedari tadi menungguku di pojokan stadium kampus.
"Iya..iyaa..tapi mau bagaimana lagi.. rasanya ada yang kurang kalau aku ga lari. Lagian kan kuliah kita hari ini lagi kosong. Kan sayang banget kalau ga dimanfaatin buat lagi." Ucapku sembari minum sebotol air mineral yang dibawakan Heejung.
"Iya deh.. tapi kamu ga lupa kan beli kado ulang tahun buat Yuna. Dia kan hari ini ulang tahun." Ucap Heejung mengingatkan.
"Oh..iya.. aku lupa..temenin aku beli kado bentar yuk.. please.."
"tuh kan bener.. kamu sih keasyikan lari mulu.." seru Heejung menggoda Karina.
"ya..heejung ah...temenin aku ya habis ini. Aku mandi dulu di dorm. Habis itu kita cuss beli kado ya.." pinta Karina sedikit memelas. Karena dia tahu Heejung udah mulai kesal karena lelah menunggunya berlari dan sekarang harus menemaninya membeli kado dadakan.
"Baiklah.. tapi jangan lama-lama ya mandinya."
"Sip...tenang aja, Heejung. Kali ini aku mandinya ga lama."
"Ayo burusan balik ke dorm kalau gitu." Ajak Heejung pada Karina yang sedang mengemasi perlengkapan olahraganya.
Heejung tahu kalau Karina bakal lama mandinya. Karena selama dia tinggal di dorm bersama dengannya, Karina pasti akan mandi minimal 20 menit, dan benar saja dugaan Heejung, Karin keluar dari kamar mandi tepat dua puluh menit.
"Tuh..kan 20 menit..nanti kita sampai ke Hongdae jam berapa kalau kayak gini." gumam Heejung sembari mengamati jam tangannya.
"iya..maaf deh... bentar lagi kelar kok..."
©©©
Cafe di Hongdae, jam satu siang...
♪♪♪
Saengil chukka hamnida...
saengil chukka hamnida..
saranghaneun Yuna sshi..
saengil chukkae hamnida..
♪♪♪
"saengil chukkae Yuna.." seru ketiga sahabat itu bergantian sekaligus menyerahkan kado mereka satu persatu.
"Gomawo semuanya..makasih udah dateng." ucap Yuna terharu.
"sama-sama Yuna.."
Sore itu pesta kecil ulang tahun Yuna di cafe favoritku bersama ketiga sahabatku berlangsung meriah. Karena aku dan ke tiga sahabatku sering makan di cafe ini sampai-sampai kenal juga dengan manajer dan beberapa pelayan cafe yang bekerja disini. Manajer Cafe pun sempat datang ke meja kami duduk untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Yuna.
"Guys.. besok sehabis kelas.. temenin aku yuk..beli baju."ajak Michelle semangat.
"Waah..kayaknya seru tuh..Ok Michelle." Setuju Yuna sembari melahap kue ulang tahunnya.
"Iya..sudah lama aku juga ga shopping." Balas Heejung senang.
"Ehm..maaf Michelle.. aku besok ga bisa ikut nemenin kamu deh." Karina terdiam sejenak.
"emang kamu mau kemana karin. Kok tumben ga ikut kita." Ucap Yuna penasaran.
"aku mau ke jurusan arsitektur."
"ARSITEKTUR!!!" ucap ketiga sahabat Karin kompak.
"Hayo Karin.. Kamu mau ketemu sapa..?" balas Michelle yang juga penasaran.
"karin.. kok ga cerita.. cerita.."kali ini roommatenya, Heejung juga berkomentar.
"Karin punya pacar sekarang?? Tanya Yuna serius.
"Wait, guys.. nanyanya satu-satu dong..." ucap Karina menenangkan para sahabatnya yang penasaran.
"Habisnya kalau seorang Karina ngomongin jurusan lain dan apalagi urusan cowok itu urusan langka. Gimana-gimana ceritain dong ke kita." Ucap Michelle antusias.
"Okay..okay...aku ceritain.. well, ceritanya tuh seminggu lalu.. pas aku belajar UTS di perpus. Kan hujan deres tuh.. nah pas pulang aku lupa bawa payung. Terus dipinjemin deh sama anak arsitektur itu." Ucap Karin memberikan penjelasan.
"Waaah.. so sweet banget.. eh.. tapi tunggu.. kok bisa anak arsitektur tiba-tiba minjemin kamu payung?"balas Yuna keheranan.
"Oh itu.. sebelumnya dia minjem pensil pas kita di perpus." Balas Karin singkat.
"KITAAA..." balas ketiga sahabat Karin kompak.
"Ah...maksudnya pas aku ketemu sama anak arsitektur itu." Sahut Karin pelan.
"Tunggu deh, Rin..dari tadi kamu ngomonginnya anak arsitektur.. jadi penasaran.. namanya siapa." Sahut Heejung juga penasaran.
"well... itu siapa ya.. Park...Park Yongjae.iya, itu namanya."
"Park Yongjae???" Yuna, Heejung dan Michelle saling memandang.
"kalian kenal?" tanya karina polos.
"Aduh Karin.. kamu kemana aja sih.. gini nih.. kalau jadi cewek yang dikejar banyak cowok, sampai ga tau kalau ada juga cowok yang dikejar-kejar banyak cewek juga. Park Yongjae tuh populer banget tau..." balas Michelle riang.
"waah....cocok banget deh Rin..aku dukung deh kalau kamu jadian sama dia." Sahut Yuna sembari mengacungkan kedua jempolnya.
"Ah...kalian ini..ada-ada aja. Mana mungkin jadian sama cowok yang baru ketemu sekali. Udah ah.. aku balik dulu ya..yuk heejung kita pulang." Ajak Karina pada Heejung.
"Yaah..Karin...padahal kita masih pengen denger ceritanya." Michelle sedikit kecewa.
"udah-udah.. nanti pasti kalau beneran jadian..Karin bakal cerita sendiri." Heejung mulai menggoda Karin.
'Heejung...kenapa kamu juga ikut-ikutan sama Yuna dan Michelle.'
"aminin dong Rin.. sapa tau jodoh beneran." Balas Yuna sembari tersenyum.
"Ahhh.. kalian.ada-ada saja. "
©©©