Chereads / Raja Bucinnya Kanaya / Chapter 32 - Terbebas dari Raja Bucin Bagian 1

Chapter 32 - Terbebas dari Raja Bucin Bagian 1

Hari ini dimana hari Kanaya dan Al dipingit selama 3 hari karena memang Khalid dan jalal telah merencanakan bahwa putra dan putri mereka sebelum menikah harus dipingit terlebih dahulu untuk menjaga keduanya dari hal-hal yang tidak diinginkan pada acara pernikahan anak-anak mereka tersebut.

Tentunya Khalid tidak menyangka jika putri dari Jalal yang ingin dijodohkan dengan Al tersebut adalah Kanaya ia merupakan cinta pertama dari putranya tersebut itu, berarti selama ini memang putranya tersebut berjoh dengan Kanaya. Khalid tidak menyangka jika putra semata wayangnya tersebut tetap akan menikah dengan Kanaya alias Aurora yang merupakan Putri kandung dari sahabatnya Jalal.

Awalnya Khalid menyangka bahwa Jalal hanya memiliki satu orang putri yaitu Aira dan satu orang Putra yaitu Reyhan. ternyata Jalal juga memiliki seorang putri bungsu bernama Aurora yang sebelumnya telah hilang dan kini mereka bertemu kembali pasca insiden dimana istri dari Jalal tersebut mengalami kecelakaan.

Bahkan telah diketahui kali ini Jalal dan Rahma telah rujuk kembali demi kebahagiaan dari Putri dan Putra mereka. Tentunya bagi Rahma yang terpenting adalah kebahagiaan dari anak-anak mereka dan tentunya nya seorang ibu selalu mengutamakan kebahagiaan dari anak-anaknya.

"Papa dan Paman Jalal, Mengapa harus mengadakan acara pingitan segala, aku kan jadi harus menahan rindu kepada pujaan hatiku Kanaya?"ucap dari Al yang memang bucin akut.

"Iya acara pingit itu merupakan suatu tradisi dari keluarga kita nak. Kamu harus mengikuti tradisi dari keluarga kita ini seperti semestinya agar budaya dari keluarga kita ini tetap lestari sampai ke anak cucu mau kelak." ucap dari Khalid.

"Apa yang diucapkan oleh Papa mu tersebut memang benar nak, bahkan dulu kami juga harus dipingit dan kami hanya pernah bertemu 3 kali setelah Papa mu dan Mama tunangan sebelumnya." ucap Ayana yang mengingat masa-masa dimana dulu pada saat di pimpingit.

"Tapi kan beda Mama dan Papa dulu dipingit karena memang telah dijodohkan dari awal sedangkan aku.... telah mencintai Kanaya dari awal sampai detik ini. Tentunya aku merasakan sangat berat jika harus tanpa kabar darinya selama 3 hari dan ini semua sangat menyiksa." ucap Al.

"Kata siapa beda, Papa mu tidak jauh beda dengan kamu nak, karena memang papamu dulu ternyata diam-diam menyimpan perasaan pada Mama. Bahkan Papamu lebih parah dari pada dirimu." ucap dari Ayana, yang tentunya membuat Al langsung memperhatikan wajah Papa nya yang sepertinya sedikit memerah karena malu.

"Apakah itu benar Papa?" tanya Al penasaran.

Tentunya Khalid tidak bisa mengelak. Karena memang benar Khalid telah menyukai Ayana sejak lama, bahkan ketika mereka baru pertama mengenal dibangku aku SMP dan sebelumnya mereka juga telah saling mengenal.

Walaupun memang tidak pernah pacaran karena Khalid menganggap pacaran hanya akan menjerumuskan mereka kepada zina dan tentunya dihari kelulusannya Khalid lebih memilih untuk minta Ayahnya untuk menikahkanya dengan Ayana di saat mereka telah lulus SMA.

"Iya nak apa yang dikatakan oleh Mama itu benar." ucap Khalid.

"Iya pantes aja anaknya bucin, Ayahnya juga sangat bucin akut bahkan tidak sabar hanya untuk menunggu aku lulus S1 saja." ucap Ayana yang kemudian meninggalkan suami dan putranya tersebut dan menuju ke arah dapur.

"Bukan begitu sayang. Aku hanya tidak siap jika kamu nanti harus dimiliki orang lain, jika menunggu lebih lama." ucap dari Khalid mengikuti langkah kaki istrikanya tersebut.

Iya mereka memang setelah lulus SMA dan telah menikah, tetapi tetap melanjutkan kuliah dan kemudian mereka dikaruniai seorang Putra yang tampan setelah mereka berdua sama-sama lulus kuliah S1 dan tentunya mereka memiliki Al yang menjadi putra semata wayangnya Mereka.

Khalid telah memiliki pekerjaan tetap di perusahaan sebagai seorang CEO menggantikan Ayahnya yang telah meninggal dunia karena sakit yang bernama Abdul Abas.

Sehingga setelah Lulus S1 dan menjadi CEO Khalidhanya fokus kerja dan tidak melanjutkan pendidikannya lagi sedangkan Ayana juga fokus mengurus putra semata wayang mereka yaitu Al dan juga fokus dalam fashion dan memiliki beberapa butik karena memang Ayana merupakan seorang desainer baju muslimah.

"Kebiasaan Papa dan Mama, aku ditinggalin terus, mana aku nggak bisa lagi dekat-dekat ama my honey Kanaya. Padahal aku sangat merindukannya." ucap Al yang dari tadi ingin menelepon Kanaya.

Sebenarnya Al telah pernah menghubungi nomor Kanaya tetapi tentunya handphone Karnaya disita oleh Ray, karena memang sebelumnya Al telah pernah menghubungi Kanaya dan yang mengangkatnya adalah Rey.

"Halo... assalamualaikum." ucap Al yang tetap mencoba menelpon nomor Kanaya siapa tahu handphone Kanaya telah pindah tangan kepada Kanaya sendiri pada saat.

"Waalaikumussalam...," ucap Ray dengan suaranya yang sedikit berat.

Langsung yang tadi mukanya Al yang awalnya tersenyum penuh harap, kali ini langsung menjadi lemas dan lesu setelah mengetahui yang menjawab panggilannya tersebut adalah Ray.

"Lo ngapain nelpon gue pagi-pagi gini bro?" ucap Rey yang sepertinya baru saja bangun tidur.

"Gue mau nelpon calon istri gue bukan lo lagi pulang ngapain hp jalan istri gue ada pada lo." ucap Al dengan sewot.

"Iya kan kalian lagi dipingit dan papa menyerahkan menyarankan bahwa semua alat komunikasi kartu ataupun harus disita selama 3 hari." ucap prei dengan tegas.

"Bro tolong gue dong 5 menit aja, izinin gue ngomong ama my honey bunny sweety Kanaya." ucap dari Al mohon.

"Nggak bisa bro, Kananya lagi sibuk. Dia mau jalan-jalan sepertinya. Dia sangat terlihat bebas dan ceria tanpa gangguan dari Raja bucinnya ni.. hahahaha...," ucap dari Ray sambil tertawa ngejek.

"Masa iya, emangnya dia tidak merindukanku?" ucap Al yang sedikit merasa jengkel, mendengar ucapan dari calon kakak iparnya tersebut sekaligus sahabatnya tersebut.

"Tetapi dia tidak pernah menanyakan soal lo tuh. Sepertinya dia seperti seorang wanita yang sangat ceria setelah terlepas dari seseorang laki-laki yang positif dan bucin akut kepadanya." ucap Ray.

Tentu saja Ray berbohong pada Al untuk menjahili sahabatnya itu yang terkenal singing kini menjadi Bucin . Padahal Kanaya pernah bertanya beberapa kali pada Rey, danr Ray mengatakan sejujurnya bahwa hal Bahkan dalam semalam saja Al menghubungi handphone milik Kanaya selama 30 kali walaupun telah mengetahui handphone Kanaya saat ini telah disita oleh Ray.

Dan tentunya Kanaya hanya bisa tersenyum heran setelah mendengarkan jawaban dari Abangnya tersebut dan kali ini Kanaya juga merasa sedikit bebas tanpa harus dibuntuti oleh seorang Al. Walaupun Kanaya juga merasa sedikit aneh karena sudah terbiasa dengan kehadiran Al yang berada di sampingnya.

"Abang bangun sarapan." ucap Kanaya yang datang seperti biasanya untuk mengajak Ray makan.

Tentunya Al dapat mendengarkan suara merdu dari pujaan hatinya yang sangat dirindukannya selama ini. Walaupun tidak dapat berbicara secara langsung dengan Kanaya, Al merasa senang karena telah bisa mendengarkan suara indah dari Kanaya.

Dengan cepat Ray langsung mematikan sambungan panggilan dari Al agar Al tidak bisa bertanya atau meminta hal macam-macam lagi padanya.

Seperti untuk berbicara kepada Kanaya. Kemudian Ray langsung bersiap membuka pintu dan seperti biasa berkata kepada adiknya dia akan turun setelah 15 menit.

"Tunggu Abang akan turun 15 menit lagi setelah mandi dek." ucap Ray.

"Baiklah aku, Mama, Papa dan Aira akan menunggu Abang di ruang makan." ucap Kanaya yang kemudian pergi menjauh, seiring langkah kakinya yang sudah tidak terdengar lagi.