Chereads / Raja Bucinnya Kanaya / Chapter 6 - Kehilangan

Chapter 6 - Kehilangan

Al baru saja menyelesaikan pekerjaan nya dan juga mendapat solusi terbaik dari Leon tentang akan memperkenalkan Kanaya secara langsung pada papanya.

"Kanaya?... Kanaya?...,"ucap Al memanggil-manggil nama Kanaya.

Al memasuki ruangan sekertarisnya itu tapi kosong tidak ada sosok Kanaya disana, lalu kemana Kanaya pergi pikir Al. Atau mungkin Kanaya sedang dikamar mandi, bahkan Al telah mengecek semua ruangan tapi tidak menemukan Kanaya.

"Kanaya kau dimana?" ucap Al yang mulai frustasi setelah mengecek semua tempat dikantor nya tapi tidak kunjung menemukan Kanya.

"Maaf pak saya tadi sepertinya melihat mbak Kanaya menangis sambil membuat surat." ucap salah satu kariawati .

"Surat, surat apa?" tanya Al.

"Maaf pak tapi saya kurang tau, mungkin mbak Kanaya meninggal kan surat itu dimejanya." ucap Kariawati lain.

Al langsung bergegas menuju ruangan tempat kerja Kanaya selama 2 Minggu ini.

setelah Al cari ternyata benar Kanaya menuliskan surat untuknya.

Isi surat

Untuk pak Al

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pak sebelum nya kanaya minta maaf kanaya mengundurkan diri prusahan pak Al. Tolong berbahagia lah bersama wanita pilihan papa nya pak Al, kanaya tidak ingin menjadi duri dalam gading. Semoga Allah selalu menjadi pak Al, terimakasih atas bonus yang telah diberikan oleh pak Al pada saya sebelum saya berkerja belum genap satu bulan. Terimakasih untuk semua kebaikan yang telah pak Al lakukan pada saya, titipkan salam juga untuk mama Ayana karna tidak bisa pamit secara langsung. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah...

Dari Kanaya Sabnie Amora.

"Tidak tida....aaak, kenapa kau harus meninggalkan ku?" ucap Al setengah frustasi.

Sekarang bagaimana caranya menghapi masalah yang rumit ini, jika Al menolak permintaan papanya tanpa membawa Kanaya pasti penolakan Al terhadap perjodohan itu akan gagal.

"Aku akan mencari keberadaan mu dimana pun, hanya kau yang bisa menjadi istri ku." ucap Al sambil menggenggam erat surat dari wanita yang dicintainya itu.

Al keluar dari kantornya setelah menemukan tempat tinggal Kanaya dari Resepsionis.

Tok, tok, tok.

"Kanaya ini saya tolong buka pintunya."

"Asalamuaikum Kanaya."

"Kanaya tolong dengankan penjelasan saya agar kamu tidak salah paham." ucap Al sambil terus mengetuk pintu kosan Kanaya.

"Maaf mas, mbak Kanaya tidak ada di dalam, tadi keliatannya keluar kamar sambil membawa koper mungkin sedang pulang kampung." ucap ibu kosan itu pada Al.

"Ibu tau gak kampungnya Kanaya dimana?" tanya Al.

"Waduh maaf mas, saya kurang tau." ucap Ibu kosan itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Terimakasih bu, saya mau lanjut cari Kanaya dulu klo gitu." ucap Al berpamitan.

"Iya mas, semoga ketemu ya ama mbak Kanaya." ucap ibu kosan tersebut sambil tersenyum.

Al langsung pergi menuju mobilnya yang terparkir dan mengunjungi seseorang yang akan membantu nya menemukan Kanaya.

"Holo, cepat kamu cari keberadaan Kanaya Sabnie Amora dan temukan semua informasi yang berkaitan dengan nya fotonya akan saya kirim melalui WhatsApp." ucap Al pada orang kepercayaannya.

"Baik tuan, saya akan mengirimkan informasi secepatnya." ucap seseorang dari dari phonesel Al.

"Lebih cepat lebih baik." ucap Al kemudia mematikan phonesel nya setelah mengirimkan foto Kanaya kepada detektif suruhannya.

"Ya Allah sekarang apa yang harus aku lakukan, bahkan sekarang. Papa besok menyuruh ku pergi ke Lampung menyelesaikan bisnisnya bersama rekan bisnisnya pak Jalal." ucap Al dalam hatinya.

Dilain tempat kanaya sedang asik membut kue bersama Uma Sophia.

" Nak, apakah kau tidak mempunyai teman dekat pria?" tanya Shopiah pada Kanaya.

"Tentu saja ada ma, kenapa Uma bertanya seperti itu?" ucap Kanaya yang merasa curiga.

"Rara tidak ingin memperkenalkan teman pria Rara itu pada Uma dan bapak?" tanya Shopiah lagi.

"Bukan begitu Uma, Kanaya tidak memiliki teman spesial. Kanaya hanya memiliki beberapa teman kampus dan teman kerja biasa." Ucap Kanaya yang mulai paham kemana arah pembicaraan Uma nya itu.

"Nak kami sudah menganggapmu anak kandung kami walaupun kau tidak terlahir dari rahim ku, tolong nanti jika kau bertemu dengan orang tua kandung mu jangan melupakan Uma dan bapak ya....," ucap Shopiah .

"Apa yang Uma katakan Rara tidak akan melupakan Uma yang telah merawat Rara sebesar ini, bahkan Rara sangat beruntung bisa bertemu dengan Uma dan bapak. Jika tidak mungkin sekarang Rara sudah menjadi gelandangan atau mati dijalankan." Ucap Rara pada Uma.

"Kau anak yang sangat baik nak, mungkin waktu itu orang tua mu tidak sengaja meninggalkan mu. Jangan pernah membeci mereka nak mungkin mereka sedang dalam masa yang sulit." Ucap shopia.

"Orang tua mana yang tega menelantarkan anaknya Uma, mereka mungkin memang tidak menginginkan Rara dan sengaja ingin membuang Rara." ucap Kanaya dengan suaranya terdengar pilu.

"Nak tidak baik berburuk sangka, rencananya Allah akan sangat indah di masa depan. Bersyukurlah bukakan dengan sedikit cobaan kecil itu Rara bisa bersama Uma, Rara tidak bahagia ya selama ini hidup bersama Uma dan bapak disini?" tanya Shopia pada anaknya.

"Uma....., Kanaya sangat bersyukur dan bahagia bisa dipertemukan dengan orang sebaik Uma dan bapak. Rara bukan lah apa-apa tanpa kalian." Ucap Rara yang malah menangis memeluk Uma Shopia.

"Rara kecil Uma ini masih saja cengeng, lihat baju Uma sebentar lagi akan basah." ucap Uma Shopia sambil membalas pelukan Kanya padanya.

"Assalamualaikum...." ucap bapak Sopian yang baru saja pulang dari sawah.

"Waalaikumussalam..." ucap Kanaya dan shopia secara bersamaan.

"Loh, putri bapak ini kenapa kok malah tiba-tiba menjadi manja pada Uma, pasti habis nangis ya?" ucap bapak Sopian.

"Iya pak biasa lah putri kita ini kan cengeng." ucap shopia pada suaminya.

"Gak kok bapak Rara cuman kelilipan tadi, terus kangen aja sama Uma jadinya Rara peluk Uma deh." ucap Kanaya yang terdengar meragukan karna memang Kanya tidaknpandai berbohong.

"Iya deh bapak percaya, Uma dan Rara bikin kue ya, kok bapak gak di kasih?" tanya Sopian.

"Ada kok pak, bentar ya Rara ambilkan." ucap Kanaya yang sudah mempersiapkan kue untuk bapak.

Uma Shopiah dan bapak Sopian hanya tersenyum melihat anak angkatnya tapi sudah seperti anak kandung mereka. kebetulan Shopiah dan Sopian tidak memiliki anak karna anak-anak mereka meninggalkan setelah shopia melahirkan. Allah maha baik mempertemukan seorang anak perempuan cantik yang berumur 5 tahun dibandara tapi anak itu tidak bersama orang tuanya padahal mereka telah berusaha mencari orang tua dari anak tersebut dan anak perempuan itu diangkat oleh shopia dan Sopian menjadi putri semata wayang mereka yang sangat mereka sayangi, awalnya Sopian tidak setuju karna memang takut orang tua anak itu akan menuntut mereka dan menuduh mereka sebagai penculik tapi karna kecintaan nya pada Shopia akhirnya mereka berdua pun sepakat mengadopsi anak yang memiliki kalung bernama Rara itu dan mereka berdua memberikan Rara nama panjang yaitu Kanaya Sabnie Amora .