"Nona, semua sudah saya bereskan sesuai dengan perintah Nona. Tapi, sangat sulit untuk membungkam Monic yang mungkin akan menyebarkan berita mengenai insiden di gudang." Nick sedikit menundukkan kepalanya untuk memberi penghormatan kepada Dira. Nick segera menegakkan tubuhnya untuk melihat bagaimana reaksi Dira setelah dia memberikan laporan.
Huft... Huft...
Tak ada respon dari Dira yang sedang memejamkan matanya. Tangan Dira menggenggam tangan Azka yang tidak terdapat infus lalu menempelkan punggung tangan Azka pada pipinya. Sensasi dingin menyentuh permukaan kulit Dira, tapi dia tak mau membuka matanya untuk sekadar memberi reaksi.
Hanya suara monitor jantung yang terdengar lemah dan napas berat yang terdengar dari balik infus yang menutupi hidung serta mulut Azka. Mendengarnya saja orang akan tahu bahwa Azka sedang dalam kondisi yang lemah. Rona merah pekat yang menghiasi wajahnya perlahan memudar walau masih dapat terlihat dengan mata telanjang.