"Kita sangat dekat. Namun, kita juga sangat jauh secara bersamaan. Saling mencintai tapi tak ada kejelasan hubungan. Saling mengerti namun banyak rahasia yang disembunyikan. Itu membuatku sadar bahwa masih banyak jarak di antara kita seolah kita orang asing yang hanya tahu caranya mengagumi tanpa tahu siapa yang dikagumi." (Dimas)
*****
"Selamat datang, Nak Dimas."
Kata-kata sambutan yang terdengar sopan untuk menyambut tamu. Akan tetapi, situasi serta tempat yang terpapar benar-benar tidak cocok. Ucapannya sungguh sopan, tapi perlakuannya sangat biadab. Tamu macam apa yang ditempatkan di jeruji penjara bawah tanah yang pengap dan gelap. Bahkan membawanya dengan berdarah-darah tanpa berniat untuk mengobatinya.
Mata Dimas melotot tajam, dia akhirnya menyadari bahwa Doni adalah orang yang sama seperti yang dia lihat di sekolah. Sekolah? Ah! Dimas harus segera kembali ke sekolah! Natalie pasti mencarinya yang tak kunjung kembali!