Di sebuah toilet perempuan yang sepi, Monic menunduk di depan cermin yang ada pada wastafel. Suara tetesan air yang berasal dari rambutnya yang basah membuat suasana di toilet semakin mencekam. Apalagi suasana hati Monic dalam keadaan buruk.
"Hihihi..." Monic terkikik layaknya orang yang sudah kehilangan akal sehatnya. Seringai terbit di wajahnya yang berantakan dan kepalanya dipenuhi dengan trik licik.
Monic mendongak menatap cermin yang terdapat pantulan dirinya. Mata yang dipenuhi hasrat dan obsesi akan Azka membuat Monic terlihat menyeramkan. "Gue... akan membuat Azka di sisi gue selamanya..."
Jari-jari Monic mulai membelai wajahnya sendiri sambil matanya tetap menatap cermin. "Gue akan mengikat dia... Gue akan membuat dia bertanggung jawab pada gue..."