"Hati ini terluka. Saat kau mencampakkan ku begitu saja, tanpa ku tahu kesalahanku apa. Apa aku salah telah menaruh hati padamu? Sehingga kamu dengan tega melukai hatiku." (Dira)
****
Suasana di taman belakang sekolah yang sepi terasa mencekam saat kedua pria saling melemparkan tatapan tajam. Aura permusuhan bahkan keluar dari sekitarnya. Keduanya memandang dengan sengit seakan ingin saling membunuh di tempat itu juga.
"Lo udah kayak banci banget tahu enggak? Lo yang mutusin, lo juga yang nangis! Dasar bucin!" Eric menatap rendah Azka yang hanya menatapnya datar.
"Bacot!" Azka melengos tanpa mau menatap Eric lebih lanjut.
Eric mendengus kasar, matanya melotot pada Azka yang mengacuhkannya. "Susah ya kalau ngomong sama orang yang udah jadi bucin! Enggak ada gunanya!"
Azka menatap sinis Eric lalu berdecih. "Dasar bego! Udah tahu enggak ada gunanya, kenapa lo masih aja ngomong, heh?" Azka berbalik membelakangi Eric yang menggeram marah.